Deputi KSPK Apresiasi TPPS di Palembang
Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, memimpin Rapat Stunting pada Jumat 15 Juli 2022. (Foto : Kominfo Palembang)
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, memimpin Rapat Stunting pada Jumat 15 Juli 2022. (Foto : Kominfo Palembang)

Deputi KSPK Apresiasi Tim Percepatan Penurunan Stunting di Palembang

MusiNews.id — Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Nopian Andusti, mengapresiasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Palembang yang dinakhodai Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda, pada hari Jum’at tanggal 15 Juli 2022.

Apresiasi itu diberikan karena Fitrianti Agustinda menjadikan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai Bapak Asuh Stunting.

“Ini menjadi role model untuk Kabupaten dan Kota se Indonesia.” katanya usai melakukan Rapat Penguatan peran TPPS dalam menanggulangi stunting di Kota Palembang.

Berita Terkait :  Ketua PMI Palembang Apresiasi Donor Darah Bank Rakyat Indonesia

Dengan program yang dilakukan oleh TPPS Palembang, Nopian yakin bahwa Kota Palembang dapat bebas dari stunting. “Kita yakini target Wawako, Zero Stunting bisa berhasil.” utupnya.

Sementara itu, Fitrianti Agustinda juga akan melibatkan karyawan dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Musi untuk ikut andil dalam menanggulangi anak-anak Stunting di Kota Palembang.

“Dengan karyawan PDAM membayar zakat di Baznas, yang setiap bulan dapat tekumpul sekitar Rp50 Juta, arahan dari Deputi, alangkah baiknya dana zakat ini diteruskan juga ke anak atau ibu yang mengalami stunting.” ujarnya.

Berita Terkait :  Sidak Toko Parsel, Wawako Fitrianti Temukan Kemasan Parsel Nyaris Kedaluwarsa

Wawako Palembang dua periode ini, juga telah memetakan anggaran untuk khusus menanggulangi stunting, dan mekanisme anggaran dibuat untuk tidak digunakan rapat membahas stunting di Hotel mewah.

“Lucu rasanya kita lakukan rapat stunting di Hotel mewah, padahal bisa dilakukan di tempat yang sederhana, sehingga anggaran bisa hemat dan anggaran bisa kita bantu kepada masyarakat yang membutuhkan. Jadi kita sesuaikan.” pungkasnya. (ohs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *