Musinews.id – Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH mengunjungi SMA Bina Mandiri Banyuasin, Kamis (2/9). Kedatangan RA Anita dalam rangka monitoring persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pendemi.
“Sengaja saya datang ke sekolah swasta, selain sekola Negeri untuk memastikan pembelajaran tatap muka berjalan baik. Alhamdulillah sekolah ini (SMA Bina Mandiri, red) sudah berjalan walaupun penerapannya baru 50 persen,” kata RA Anita saat berdialog.
Dikatakan, masa pendemi menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Kendala yang terjadi saat sekolah daring selain belajar-mengajar, murid pun menjadi tidak familiar dengan gurunya.
“Siswa banyak yang tidak tahu kepala sekolahnya siapa. Tapi alhamdulillah tahun 2021 ini pemerintah sudah mengizinkan PTM dengan memperhatikan kondisi daerah dan kecamatannya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, RA Anita memberikan semangat kepada sekolah untuk tetap menjaga kualitas agar dapat bersaing dengan sekolah negeri dan swata lainnya.
“Untuk menjaga pemerataan dengan sekolah Negeri, kita akan evaluasi melalui Diknas. Sekolah Bina Mandiri ini patut diapresiasi sejak 2005 bisa bertahan. Keberadaan sekolah swasta juga harus menjadi perhatian pemerintah,” tegasnya.
Politisi Golkar ini menambahkan, keberadaan sekolah hendaknya bukan hanya memberikan pendidikan pelajaran, tapi juga moral dan agama sehingga menjadi siswa yang kompeten dan lulusnya bisa tembus ke universitas terbaik.
“Kedatangan kami juga menampung aspirasi sehingga dapat memberikan masukan kepada Diknas Provinsi tentang kondisi riil sekolah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah H Sulaiman SE MM menyambut baik kedatangan ketua DPRD Sumsel. Pihak sekolah tak menyangka jika sekolah mereka dapat kehormatan dikunjungi orang nomor 1 di DPRD Sumsel.
“Sekolah kita sudah menerapkan pertemuan tatap muka, walau hanya 50 persen dibagi 3 hari. Ini sudah berlangsung sejak awal tahun ajaran baru ini,” ungkapnya.
Diketahui, SMA Bina Mandiri sudah berdiri sejak tahun 2005 diawali siswa hanya 6 pelajar dan sempat sampai 500 pelajar di tahun 2017 lalu, dan tahun ini turun menjadi 330.
“Penurunan ini juga disebabkan karena sekola negeri bertambah kelasnya, sehingga sekolah SMA swasta di Banyuasin ini tutup. Mohon ibu dapat memperhatikan pemerataan sekolah swasta agar tak tergerus, karena swasta lebih dahulu berdiri dan memberikan kontribusi pada negeri,” sebutnya.
Ikut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari kecamatan Talang Kelapa, dewan guru dan perwakilan siswa. Diakhir pertemuan ketua DPRD Sumsel membagikan masker kepada sekolah “Di Kecamatan Talang Kelapa ini terdapat 1 SMA Negeri dan 4 sekolah swasta,” timpal Ribut, perwakilan kecamatan. (Rid)