MusiNews.id, Indralaya — Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH., MH., mengunjungi Bank Sumsel Babel Cabang Indralaya dalam rangka monitoring dan mendapatkan informasi pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kabupaten Ogan Ilir, Selasa (15/6). Kedatangan ketua DPRD Sumsel perempuan pertama ini, disambut langsung Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Indralaya, Hj. Yanthris Darmawan, didampingi Wakil Kepala Cabang, Yulia, dan Penyelia Pemasaran, Ade Norfian Putra.
“Saya ingin mengetahui bagaimana perhatian BSB OI sebagai bank daerah mendukung usaha kecil, apalagi kabupaten ini dekat dengan pusat kota Provinsi, dilalui jalan tol, Palembang-Indralaya, Palembang-Lampung dan Tol Indralaya-Prabumulih.” kata Anita saat pertemuan.
Dikatakan politisi Golkar ini, pada bulan April lalu, sebagai ketua DPRD Sumsel ia menyaksikan langsung MoU BSB dengan Paguyuban Bakso Solo Berseri Sumsel. MoU tersebut bermula dari hasil resesnya dengan pedagang bakso di Palembang untuk mendapatkan KUR tanpa anggunan.
“Ini tentunya menjadi solusi UMKM di tengah pendemi. Apalagi KUR ini adalah program pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang terus berusaha untuk memberikan relaksasi kepada UMKM dengan meningkatkan program pinjaman KUR tanpa jaminan. Program tersebut menjadi paket Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terbaru selama masa pandemi Covid-19” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Indralaya, Hj. Yanthris Darmawan mengaku pertumbuhan ekonomi di Ogan Ilir tumbuh signifikan, terkhusus KUR terus tumbuh dalam setiap tahunnya.
“Sudah 20 persen disalurkan, KUR ini program pemerintah jadi bank satu dengan lain terkait. Terkoneksi tidak bisa mendapatkan dua KUR dan diawasi kerena uang rakyat. Bunga-nya rendah, hanya 6 persen.” kata Yantris.
Disebutkannya, program KUR BSB OI ada tiga. Yaitu, KUR mikro pinjaman dibawah Rp25 juta tanpa anggunan, kemudian KUR kecil di atas Rp50 juta dengan anggunan untuk UMKM. Terakhir super mikro atau disingkat Sumi dengan batas pinjaman sampai Rp10 juta.
“Sumi ini untuk ibu-ibu yang punya potensi usaha akibat terdampak Covid. Seperti pedagang sayur, kemplang, kantin sekolah dan usaha kecil lainnya dengan tanpa jaminan.” ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya berencana akan menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM OI untuk merealisasikan KUR Sumi ini. Mengingat, dinas terkait memiliki data dan binaan usaha sehingga nantinya bisa tepat sasaran, termasuk mengetahui rekomendasi kelompok atau usaha mana yang bisa dibantu.
“Untuk rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), kita masih diangka 65 persen antara kredit dan dana dengan total nilai kredit saat ini Rp 575 M.” timpal Penyelia Pemasaran, Ade Norfian Putra. (*)