MusiNews.id – Embung air sedalam 1 meter yang berada di area pembukaan jalan baru TMMD ke-116 Kodim 0418/Palembang sudah teratasi.
Keberhasilan ini setelah anggota satgas bersama warga bergotong royong mengangkat kayu gelam untuk dicerucup ke dasar embung.
Setelah kayu gelam dekat dengan embung air, alat berat yang dioperasikan teknisi menekan kayu gelam agar tertancap ke dasar tanah.
Dan SSK Kapten Czi Sarbanu menjelaskan, masalah embung air saat ini sudah teratasi berkat kerjasama antara anggota satgas dengan warga di Kampung Serang, Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan Sematang Borang.
“Alhamdulillah, embung air yang kita temukan di area badan jalan yang kita buka sudah teratasi,” ucap Kapten Sarbanu, Sabtu (20/05).
Dengan kata lain, sambung Danramil 418-08/Sako ini, master plan jalan sepanjang 1,2 kilometer tidak berubah. Pihaknya tetap melakukan pekerjaan sudah dengan perencanaan sebelum program akselerasi pembangunan ini dimulai.
“Alhamdulillah, pelaksanaan tetap sesuai rencana meski di lapangan banyak kita temukan kendala. Namun berkat kerjasama antara anggota satgas dan warga, semuanya bisa teratasi,” terangnya.
Sebelumnya, Dan SKK Kapten Czi Sarbanu menemukan embung air sedalam 1 meter di area pembukaan jalan.
Keberadaan embung air ini tidak memungkinkan prajurit untuk melakukan penimbunan karena kondisinya yang cukup dalam.
Namun demikian, tantangan tersebut tidak membuat anggota bersama warga menghentikan pekerjaan.
Pekerjaan dengan konsep gotong royong ini rencananya akan memanfaatkan kayu gelam dan batang kelapa. Tujuannya untuk menahan material bahu jalan agar tetap dibuka di atas embung tersebut.
“Embung ini sangat dalam, ini saja sudah mencapai 1 meter,” kata Kapten Sarbanu, Jumat (19/05) kemarin.
Dengan kondisi seperti ini, sambung Kapten Sarbanu, pihaknya akan memanfaatkan kayu gelam untuk dicerucup ke dasar embung.
“Pencerucupannya menggunakan alat berat, hal ini untuk memastikan jika kayu gelam tersebut tidak bergerak lagi atau sudah tertancap di dasar tanah,” jelasnya.
Setelah dicerurup, pihaknya melakukan pengendapan dan dipasang batang kelapa di dasar bahu jalan. Batang kelapa ini untuk menahan material jalan agar tidak bergerak.
“Di bagian lain, kayu gelam itu juga kita pasang di kanan dan kiri bahu jalan. Tujuannya agar saat kita bukan lahan untuk bahu jalan, materialnya tidak bergerak,” terangnya.
Untuk itulah, pihaknya berharap kegiatan pembukaan jalan TMMD ini bisa berlangsung lancar tanpa hambatan. Sehingga jalan ini sudah bisa digunakan masyarakat saat penutupan TMMD ke-116 pada 8 Juni mendatang.
“Dengan bantuan masyarakat sekitar, kami optimis jika pembukaan jalan baru ini bisa selesai tepat waktu,” harapnya. (Rilis)