Musinews.id – Pendidikan bagi sebagian besar Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di dua desa di Muba dan Jambi merupakan sesuatu yang berharga. Maka itu banyak pihak yang terus berupaya memfasilitasi pendidikan bagi suku yang dikenal dengan sebutan ‘Orang Rimba’ ini untuk mengenal ilmu pengetahuan yang luas.
Seperti menyediakan tempat belajar atau saung di wilayah Rompok Soak Buring, Desa Pagar Desa kecamatan Bayung Lencir, Muba. Pemkab Muba melalui perangkat kecamatan dan desa bekerjasama dengan perusahaan PT Marga Bara Jaya (MBJ) mendirikan saung belajar.
“Awalnya pendirian saung belajar ini dari usulan masyarakat SAD yang ingin punya sekolah. Mereka sudah tertarik untuk belajar. Maka itu diusulkan kepada pemerintah desa. Alhamdulilah ada kerjasama dari pihak kabupaten dan kecamatan bersama pihak ketiga yang bisa membantu SAD ini,” ujar Kepala desa Pagar Desa, Firman Luter Hia saat ditemui, Senin (21/6/2021).
Pihaknya dengan cepat merespon keinginan tersebut karena SAD berharap ke depan anak-anak ini tidak lagi buta huruf.
“Saung belajar ini sangat membantu mereka memperoleh pendidikan, ibaratanya pengganti gedung sekolah. Maka itu seluruh SAD yang ada bisa membaur terhadap masyarakat saat mendapatkan pendidikan,” jelasnya.
Sebelum adanya saung tersebut, lanjutnya, mereka belajar di balai kecil yang dibangun oleh mereka sendiri. Sedangkan tenaga pengajar dibantu dari luar atau sekolah terdekat dengan Jambi.
“Kalau di desa Pagar Desa, ada 25 KK SAD, dan yang bersekolah ada 27 anak tingkat SD semua,”ungkapnya.
Firman menambahkan, adapun pihak yang sudah membantu pembuatan saung ini ada dua, salah satunya MBJ. Biayanya pun sudah diserahkan kepada pemerintah desa.
“Ada dua saung yang pertama di Desa Pangkalan Bayat, dan kedua di Desa Pagar Desa. Saat ini sudah berjalan 40 persen, karena adanya kendala akses pengiriman material. Harapan kami awal tahun ajaran baru saung tersebut sudah bisa digunakan,” kata Firman.
Tokoh Masyarakat SAD, Pendi mengatakan, selama ini anak-anak masih belajar di tempat biasa yang belum kondusif untuk belajar.
“Kami ingin anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak, maka itu saung ini sangat penting. Kami terima kasih agar mereka punya tempat belajar, terima kasih juga kepada Pemkab Muba, PT MBJ, dan pemerintah desa. Jangan sampai anak-anak seperti kami orangtuanya yang buta huruf,” ungkapnya.
Sementara itu, Rika salah satu SAD sangat senang akan dibangunnya Saung Belajar yang ada ditempatnya. Ia mengaku senang bisa belajar setiap hari dan belajar bersama teman-teman.
“Senang pak bisa belajar setiap hari, kalau biasanya seminggu 2 kali. Ini sekarang bisa setiap hari untuk belajar,”ujarnya.(rid)