MusiNews.id, Palembang – Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH mengunjungi PT. Samator Gas Industri Palembang di Talang Kelapa Banyuasin, Kamis (22/7). Kedatangan RA Anita ke perusahaan produsen oksigen tersebut, ingin memastikan ketersediaan oksigen mencukupi untuk wilayah Sumsel.
“Kita datangi langsung melihat ketersediaan, kapasitas dan juga permintaan,” kata RA Anita usai kunjungan.
Dikatakan perempuan pertama yang menjabat ketua DPRD Sumsel ini, tingginya angka terkonfirmasi Covid-19 di Sumsel membuat kebutuhan akan oksigen menjadi meningkat. Bahkan di Jawa sempat terjadi kelangkaan dan harga yang tak stabil.
“Kita ketahui bersama, kebutuhan oksigen di Sumsel meningkat dua kali lipat, mencapai 30 Ton perhari dalam beberapa hari terakhir. Alhamdulillah untuk rumah sakit di Sumsel diprioritaskan. Bahkan PT Samator ini juga dapat mendistribusikan kebutuhan oksigen untuk rumah sakit di Sumbagsel,” ungkapnya.
Politisi Golkar ini menegaskan agar selain memprioritaskan rumah sakit di Sumsel, juga jangan sampai ada kenaikan harga dan menghindari terjadinya permainan oknum yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
“Kita harus memastikan oksigen ini tersedia dan memang diperuntukan untuk yang membutuhkan,” ingatnya sembari menghimbau masyarakat jangan panik.
Dalam kesempatan tersebut, Anita juga mengingatkan agar PT Samator tetap menerapkan prokes dalam bekerja dan berharap situasi segera membaik, sehingga permintaan terhadap oksigen ini kembali normal.
“Saat ini keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit secara akumulatif sudah terisi 86 persen. Bahkan untuk RS Bunda, RS Hermina dan RS Bayangkara sudah 100 persen. Ayo kita prokes dan berdoa agar segera kondisi ini membaik,” harapnya.
Sementara itu, GM Operasional PT Samator Gas Industri Palembang, Pau Cun mengakui saat ini permintaan akan oksigen sangat tinggi dalam minggu terakhir ini.
“Sesuai dengan kapasitas mesin, produksi oksigen kita bisa 24 ton sehari. Sedangkan permintaan sejak minggu terakhir ini mencapai 50 ton,” kata Pau Chun didampingi kepala SDM Anca.
Dijelaskannya, permintaan distribusi gas oksigen ini tidak hanya Sumsel, tapi juga mencakup Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka.
“Palembang amanlah, kalau luar Sumsel tabungnya yang kesni untuk diisi ulang,” ungkapnya.
Soal harga? PT Samator memastikan tetap stabil dimana untuk isi ulang tabung yang 6 kubik Rp 66-77 ribu. Untuk tabung sendiri mereka meminjamkan ke rumah sakit yang menjadi mitra.
“Tabung 6 kubik ini kalau normal harganya Rp 1,2 juta. Tapi kita tidak jual tabung ke rumah sakit kami pinjamkan kita hanya jual isi,” ungkapnya.
PT Samator sendiri, lanjutnya, memiliki 9 jenis produksi. Tapi khusus yang di Palembang hanya produksi oksigen, Argon dan Nitrogen. Dalam kondisi saat ini, difokuskan kepada Oksigen.
“Untuk memenuhi permintaan kini pihaknya menerapkan kerja sif 24 jam dengan total pekerja 86 orang termasuk driver. Sedangkan untuk order, jelas. Tidak sembarangan bisa. Peruntukan ke rumah sakit dan ada juga di beberapa toko alat kesehatan saja,” timpalnya memastikan tidak ada penimbunan atau salah sasaran dalam distribusi.
Diketahui, kebutuhan oksigen di Sumsel naik dua (2) kali lipat sejak melonjaknya kasus Covid-19. Jika sebelumnya kebutuhan oksigen di seluruh rumah sakit di Sumsel berkisar 12-15 ton per hari. Jumlahnya naik dua kali lipat mencapai 30 ton perhari.
Untuk Provinsi Sumsel sendiri terdapat empat (4) perusahaan produsen oksigen, yakni PT Samator, PT Ligasin, PT Pupuk Sriwidjaja, dan PT OKI Pulp. “PT Samator di Sumsel sejak 2015 lalu. Sedangkan nasional hari ini (22 Juli) adalah HUT ke 46 tahun,” pungkas Anca. (*)