MusiNews.id – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mengharapan Sensus Penduduk di Provinsi Sumsel Tahun 2020 yang sudah berakhir pada tanggal 21 Januari 2021. Dan Kembali menempatkan Sumsel sebagai provinsi yang paling berhasil sebagaimana pada saat sensus penduduk online beberapa waktu lalu.
“Pada Sensus Penduduk Online, Sumsel menjadi provinsi nomor dua yang paling berhasil di Indonesia. Prestasi tersebut harus kita pertahankan lagi,” tegas Gubernur Herman Deru usai menerima Kepala BPS Provinsi Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih dalam rangka melaporkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 di Sumsel bertempat di ruang rapat Gubernur Sumsel, Jumat (5/2) siang.
Herman Deru menilai suksesnya Sumsel pada Sensus Online beberapa waktu lalu juga tidak lepas dari antusiasnya masyarakat sebagai peserta sensus penduduk. Ditambah lagi kecerdasan masyarakat menggunakan Gadget bersamaan dengan sebaran signal dipelosok Sumsel sehingga masyarakat dapat dengan mudah ikut serta dalam sensus online.
Menurut Herman Deru, Data Kependudukan yang didapat oleh BPS akan mempermudah pemerintah dalam menyusun program sehingga pembangunan akan lebih merata sesuai dengan sebaran penduduk.
“Sensus penduduk ini penting untuk kita dapat membuat program dalam pemerataan pembangunan. Mudah-mudahan apa yang diingingkan masyarakat tentang porsi pembangunan bisa merata keseluruh pelosok Sumsel,” tutup Herman Deru.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, bahwa hasil sensus penduduk 2020 di Provinsi Sumsel tercatat sebesar 8.467.432. Dengan rasio jenis kelamin 104 lebih banyak laki-laki. Artinya, terdapat 104 laki-laki per 100 perempuan di Sumsel pada Tahun 2020.
Selain itu, dalam pertumbuhan penduduk di Sumsel rata-rata 1,25 persen. Angka ini menurutnya menurun dibanding dengan sensus penduduk yang terdahulu yang rata-rata laju pertumbuhan penduduknya sebesar 1,85 persen. Di samping itu penduduk Sumsel saat ini didominasi generasi milineal sekitar 51 persen dan usia lanjut 8,82 persen.
“Kita patut bersyukur karena di Sumsel mempunyai usia produktif yang cukup tinggi yakni 70 persen. Ini merupakan bonus demografi yang baik. Dengan pengelolaan yang baik dari sisi pendidikan, kesehatan akan terkait erat dengan kualitas SDM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sumsel,” pungkasnya. (ril)