Dukung Rehabilitasi Korban NAPZA, Agita Nurfianti Serahkan Bantuan ke Yayasan Grapiks Bandung

MusiNews.id — Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Daerah Pemilihan Jawa Barat, Agita Nurfianti, melakukan kunjungan ke Yayasan Grapiks, Kabupaten Bandung, pada hari Selasa, tanggal 7 Oktober 2025.

Dalam kunjungan tersebut, Agita Nurfianti menyerahkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa 39 paket kebutuhan dasar dan bantuan kewirausahaan bagi dua pelaku usaha yang merupakan bagian dari program rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).

Penyerahan bantuan ini dilakukan secara serentak di berbagai daerah di Indonesia, sebagai bentuk dukungan Kemensos terhadap pemulihan dan pemberdayaan korban NAPZA, agar kembali produktif di masyarakat.

Berita Terkait :  DPD RI dan Senat Spanyol Bahas Kerja Sama Investasi hingga Forum Senat ASEAN

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan Kementerian Sosial (Kemensos), Rachmat Koesnadi, beserta jajaran Kemensos, Pimpinan Yayasan Grapiks Kartono, Ismi Munigar dari Pokja Rehabilitasi NAPZA, serta 17 orang penerima manfaat.

Dalam pemaparannya, Rachmat Koesnadi menyampaikan bahwa penanganan korban NAPZA masih menghadapi tantangan besar. Dari sekitar 33.000 korban yang terdata, baru 1 persen yang dapat ditangani pemerintah, akibat keterbatasan sumber daya dan kapasitas lembaga rehabilitasi.

“Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak sangat penting agar para korban NAPZA dapat kembali menjalani kehidupan yang lebih baik dan produktif.” ujar Rachmat Koesnadi.

Berita Terkait :  Usulan Hak Angket MK Menguat, Sultan B. Najamudin Minta Semua Elemen Bangsa Jaga Stabilitas Politik

Sementara itu, Kartono, selaku pimpinan Yayasan Grapiks, menjelaskan bahwa lembaganya telah memenuhi standar SNI dan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam menjalankan program rehabilitasi.

Namun, ia mengungkapkan adanya sejumlah kendala seperti kekurangan sumber daya manusia (SDM), akibat banyak tenaga internal yang kini menjadi P3K konselor adiksi NAPZA di lingkungan BNN, serta keterbatasan anggaran yang menghambat operasional.

“Kami berharap dapat menghidupkan kembali layanan rawat inap dan memperluas jangkauan layanan.” ujar Kartono.

Berita Terkait :  Hasan Basri Harap Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Libatkan Tokoh Kalimantan Dalam Kabinet

Ia juga menambahkan bahwa Yayasan Grapiks memiliki cabang di Bulak Kapal, Bekasi, yang fokus menangani wanita pekerja seks (WPS), serta menjalin kerja sama dengan lembaga lain seperti Yayasan Sekar Mawar di Lembang.

Dalam kesempatan tersebut, Agita Nurfianti mengapresiasi komitmen Yayasan Grapiks yang tetap konsisten mendampingi para korban NAPZA meski menghadapi banyak keterbatasan.

“Semoga kegiatan positif Yayasan Grapiks dapat terus berjalan dan memberi manfaat bagi masyarakat. Saya berharap para peserta dapat memiliki kehidupan yang lebih baik dan tidak kembali menjadi korban NAPZA.” kata Agita Nurfianti.

Berita Terkait :  Lantik 96 Orang PPPK, Sekjen DPD RI Minta Berikan Pelayanan Kinerja Terbaik

Ia juga menegaskan tentang pentingnya keberlanjutan bantuan kewirausahaan yang diberikan. “Jangan sampai ketika kami datang lagi, usahanya sudah berhenti. Keberlanjutan adalah kunci menuju kemandirian.” tegasnya.

Selain menyerahkan bantuan, Agita Nurfianti juga menyinggung pentingnya revisi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, agar lembaga sosial seperti Yayasan Grapiks memiliki dasar hukum yang lebih kuat dalam mendapatkan izin dan dukungan pemerintah. (*)

Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *