MusiNews.id, PALEMBANG – Dalam rangka menekan laju inflasi serta antisipasi kemarau panjang yang bakal mempengaruhi hasil panen petani mendatang, Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi memimpin High Level Meeting & Capacity Building Bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi/Kab/Kota Se- Sumatera Selatan. Bertempat di Ballroom Hotel Wyndam Palembang, Jumat (2/08/2024).
Berdasarkan hasil rilis kemarin kondisi tingkat Inflasi Provinsi Sumsel pada bulan Juli 2024 terjaga rendah dan stabil, yang mana terjadi deflasi selama dua bulan berturut-turut yaitu untuk bulan juli -0,29%(mtm) dan bulan juni -0,03% (mtm) tahun 2024.
Sehingga nilai Inflasi tahun kalender (ytd) sampai dengan bulan juni sebesar 0,35% serta tingkat inflasi tahunan (yoy) pun menurun menjadi 1,87% berada dibawah nasional yang mengalami inflasi 2,18%.
Namun demikian Elen Setiadi menyampaikan meskipun Provinsi Sumsel terjadi deflasi berturut-turut selama 2 bulan hal tersebut tetap harus diwaspadai akan adanya kekeringan, untuk itu ia menyampaikan untuk kepala daerah untuk memperhatikan beberapa hal yang sangat penting untuk diantisipasi.
“Kepala daerah diharapkan mampu mengamankan daerah pertanaman bulan juni-juli yang akan dipanen masa bulan agustus-oktober dan memastikan hasil panen tersebut dapat memenuhi kebutuhan didaerahnya dan kebutuhan Kab/kota disumsel”harapnya
Ia melanjutkan pengelolaan penyerapan gabah diutamakan memenuhi stok gudang disumsel bekerja sama dengan Bulog dapat menjadi alternatif kerja sama yang dapat menekan inflasi.
Sementara itu Deputi Kepala perwakilan Bank Indonesia Prov Sumsel Mohamad Latif menerangkan secara tahunan sumsel inflasi dibawah tahun-tahun sebelumnya,namun resiko musim hujan dan kemarau sampai dengan akhir tahun perlu diwaspadai bersama,ia menyampaikan kenaikan harga beras,cabe dan bawang dan penyumbang inflasi lainnya seperti pelarangan penjualan rokok eceran akan mempengaruhi inflasi kedepan.
“Melihat adanya resiko inflasi diakhir tahun 2024 kami mengusulkan rekomendasi upaya empat K untuk jangka pendek yakni Ketersediaan pasokan,mendorong kesadaran masyarakat untuk memproduksi bahan panagan sendiri sejalan dengan gerakan sumsel mandiri pangan,terkait distribusi pencegahan kebakaran hutan dan lahan dan melakukan sosialisasi gerakan pasar murah pada masyarakat,jika bapak ibu ingin melakukan pasar murah kami bisa membantu publikasinya”paparnya
Pada rangkaian acara tersebut terlihat adanya diskusi dua arah dari berbagai kepala daerah yang ada di Sumsel untuk menyampaikan Program-program yang dilaksanakan maupun rencana yang akan datang serta berbagai kendala lainnya.
Turut hadir Direktur Statistik Distribusi BPS RI DR.Sarpono., S.SI., M.SC Dan Para Kepala OPD lainnya.*