MusiNews.id — Dalam semangat menindaklanjuti seruan nasional dari Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Sultan Baktiar Najamudin, Anggota DPD Republik Indonesia, Stefanus BAN Liow, terjun langsung bersama kelompok masyarakat tani Kelurahan Pangolombian, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, melakukan aksi penanaman tanaman pangan, khususnya cabe (rica).
Aksi nyata ini dikemas dalam program “Senator Menanam, yang dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 4 Juni 2025. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Kota Tomohon, Jootje Tamuntuan dan Yennie Senge, yang sekaligus memberikan penyuluhan pertanian kepada para petani setempat.
“Senator SBANL hadir langsung di lapangan. Ini bukan hanya memberi semangat, tapi juga menjadi teladan nyata bagi masyarakat.” ujar Brury ‘Epong’ Sarese, Ketua Kelompok Tani Sumaru Endo, sembari disambut tepuk tangan para anggota kelompok.
Komitmen DPD RI untuk Pangan dan Lingkungan
Di tempat terpisah, Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin, menyampaikan apresiasi atas langkah konkret yang dilakukan Stefanus BAN Liow. Menurutnya, aksi seperti ini sangat relevan dalam mewujudkan komitmen kelembagaan DPD RI dalam mendukung kelestarian lingkungan dan ketahanan pangan nasional.
“DPD RI melalui program Senator Menanam, terus mendorong seluruh senator untuk terlibat aktif menanam pohon kayu, buah, dan tanaman pangan di daerah masing-masing.” kata Sultan Baktiar Najamudin, yang dikenal pernah menjabat sebagai Ketua HIPMI, KNPI, dan Wakil Gubernur Bengkulu.
Melalui tagline Hijaukan Negeri, Kokohkan Pangan Bersama DPD RI, gerakan ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan, meningkatkan produksi lokal, serta menunjang kesejahteraan petani dan masyarakat.
Sinergi Petani dan Pemerintah
Penyuluh Pertanian Jootje Tamuntuan mengapresiasi sinergi antara senator dan petani. “Dengan adanya program ini, kami semakin optimis masyarakat akan lebih peduli dan aktif dalam membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan dari tingkat lokal.” ujarnya.
Tidak hanya seremonial, kegiatan ini juga memberi ruang diskusi, edukasi, dan pembagian bibit secara langsung kepada petani. Gerakan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemangku kebijakan, penyuluh, dan kelompok tani bisa membawa perubahan nyata. (ohs)