MusiNews.id — Pemilihan Walikota (Pilwako) Palembang tahun 2024 menyisakan waktu 4 hari lagi. Direktur Eksekutif Teras Indonesia, M. Haekal Al-Haffafah, menilai Pasangan Ratu Dewa dan Prima Salam (RDPS) akan mendapat suara terbanyak di Pilwako Palembang tahun 2024.
“Dan ini Palembang, mata pilihnya banyak, variablenya luas, masyarakatnya heterogen. Ketokohan kuat Ratu Dewa yang terbangun dari panggung birokrat dan dukungan partai-partai besar Golkar, PDIP ditambah dukungan Partai Gerindra, adalah representasi kekuatan dukungan rakyat kepada Prabowo Gibran di Palembang.” tegasnya, pada hari Sabtu, tanggal 22 November 2024.
M. Haekal Al-Haffafah menjelaskan, faktor utama yang mempengaruhi hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah figur atau sosok calon itu sendiri. Menurutnya, masyarakat cenderung lebih memperhatikan figur calon, baru kemudian partai politik yang mendukungnya.
“Jika dilihat, Ratu Dewa lebih diunggulkan lantaran pengalaman birokrat yang panjang, sosok birokrat yang responsif, pembawaan humble, punya emosi yang stabil, ingatan publik sebagai birokrat itu yang tidak dimiliki kandidat lainnya. Ditambah Prima Salam eks legislatif dari Gerindra, serta dukungan partai besar legendaris Golkar dan PDIP.” ungkap M. Haekal Al-Haffafah.
Selain itu, survei yang dilakukan oleh Public Trust Institute (PUTIN) pada tanggal 1 sampai dengan 8 November 2024 dengan 600 responden dan tingkat kepercayaan 95 persen, merilis elektabilitas RDPS diangka 52,70 persen diikuti Fitrianti Agustinda dan Nandriani Octarina 31,70 persen, Yudha Pratomo Mahyuddin dan Bahar 12,70 persen.
“Kalau kita perhatikan, mayoritas dari beberapa lembaga survei yang pernah merilis Pilwako Palembang bahkan jauh sebelum penetapan calon, ada tren yang linier yakni Ratu Dewa selalu unggul. Tren ini yang diprediksi tidak berubah, RD-PS diprediksi unggul sampai 27 November.” tegas M. Haekal Al-Haffafah.
Sebaliknya klaim beberapa pihak yang menyebutkan ada pemilih transaksional yang akan berubah dimenit-menit terakhir dimasa tenang. Dinilai tidak cukup kuat menggeser tren elektabilitas itu.
“Pertama, jika mau teliti, pemilih perkotaan itu berbeda dengan pemilih pedesaaan. Sehingga nuansa pemilih rasional dirasa cukup kuat dibanding pemilih transaksional, Kedua anatomi pemilih Palembang itu cenderung mendukung kemapanan, Ketiga tidak ada oposisi kuat yang menjadi representasi kekuataan antitesa selama 5 tahun terakhir, hal ini menjadikan posisi RD-PS dinilai unggul sampai didetik-detik masa tenang.” pungkasnya. (qso)