Miniatur Jembatan Ampera Dari Bolu Kojo, Karya BKOW Sumsel
Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024
Rekor Muri Bolu Kojo Berbentuk Miniatur Jembatan Ampera yang digelar di halaman Griya Agung Palembang, pada hari Selasa (19/4). (Foto : Humas Prov. Sumsel)
Rekor Muri Bolu Kojo Berbentuk Miniatur Jembatan Ampera yang digelar di halaman Griya Agung Palembang, pada hari Selasa (19/4). (Foto : Humas Prov. Sumsel)

Miniatur Jembatan Ampera Dari Bolu Kojo, Karya BKOW Sumsel

MusiNews.id, PALEMBANG – Memeriahkan peringatan hari Kartini tahun 2022, TP PKK Sumsel bekerjasama harian Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel menggelar  kegiatan pembuatan bolu kojo terbanyak memecahkan Rekor Muri Bolu Kojo Berbentuk Miniatur Jembatan Ampera yang digelar di halaman Griya Agung Palembang, pada hari Selasa (19/4).

Gubernur H. Herman Deru memberikan  apresiasi pada pihak penyelenggara terutama TP PKK Sumsel dan Harian Sripo dan Tribun Sumsel yang memiliki ide kreatif untuk membangkitkan kreativitas kalangan perempuan di Sumsel.

Kegiatan yang dilakukan TP PKK ini sangat inovatif bisa membuat karya sekaligus mempertahankan ciri khas makanan Sumsel, dan berhasil tercatat di Rekor Muri.  Saya sangat senang dengan kegiatan semacam ini, Kata H. Herman Deru mengawali  sambutannya.

Lebih lanjut H. Herman Deru mengajak para perempuan dan generasi muda Sumsel untuk terus  melestarikan makanan khas yang berasal dari Sumsel.

Berita Terkait :  Sekda SA Supriono  Ajak Pegawai Dilingkup Pemprov Sumsel Kerja Nyata Melayani Masyarakat

Bolu kojo ini sangat familiar di Sumsel mungkin ada juga di daerah lainnya dengan nama yang berbeda dan cita rasa yang berbeda juga. Tugas para anak mudalah melestarikannya salah satunya melalui kegiatan seperti ini, tambahnya.

Dia berharap kegiatan serupa agar terus digalakkan terutama yang bermuatan kearifan lokal baik itu seni, budaya, maupun kuliner khas Sumsel agar tidak punah.

Ini  juga ajang mengingatkan kembali masyarakat bahwa ada kuliner yang paling digemari di Sumsel selain pempek. Saya ingatkan para wanita,  ibu-ibu untuk terus melakukan kegiatan yang positif meskipun harus bersaing dengan laki-laki, pungkasnya.

Sementara itu Ketua TP PKK Sumsel, Hj. Febrita Lustia HD yang dalam laporannya  menyebut kegiatan tersebut digelar selain memeriahkan hari Kartini juga bertujuan  membantu para pelaku usaha UMKM terlebih   bolu kojo yang dijual dipasaran sebagian merupakan produk dari kalangan pelaku usaha.

Berita Terkait :  Pemprov dan Kejati Sumsel Kolaborasi Amankan Aset Daerah

Kegiatan ini juga kami lakukan sebagai rangka membantu para pelaku usaha karena bolu ini sangat digemari  masyarakat sebagai kudapan  saat berbuka puasa, tuturnya.

Dia juga mengatakan, melalui kegiatan ini juga dalam rangka memperkenalkan sebagian dari makanan khas Sumsel.

Kegiatan ini juga sebagai cara para perempuan-perempuan Sumsel untuk memperkenlakan makanan khas Sumsel, pungkasnya.

Dalam pembuatan bolu kojo terbanyak memecahkan Rekor Muri Bolu Kojo Berbentuk Miniatur Jembatan Ampera kali para peserta  para anggota Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel berhasil  memecahkan Rekor Muri seteleh berhasil membuat 321 loyanga bolu kojo.

Selanjutnya bolu kojo tersebut  ditata sedemikian rupa nenjadi  miniatur Jembatan Ampera dengan ukuran,  panjang 4 meter,  lebar 1 meter, dan tinggi 1,8 meter.

Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua TP PKK Sumsel, Hj. Fauziah Mawardi Yahya, dan para pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel.*

Hj. Lucianty dan H. Syaparuddin, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Musi Banyuasin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *