Membangun Koperasi Di Kawasan Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi : "Langkah Baik Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat"
Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024
enteri Transmigrasi Republik Indonesia, Ifitah Sulaiman Suryanagara, dan Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, berkunjung ke Kantor Kementerian Koperasi Republik Indonesia. Kedatangan mereka langsung disambut oleh Menteri Koperasi Republik Indonesia, Budi Arie dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono. (foto : Kementerian Transmigrasi)
enteri Transmigrasi Republik Indonesia, Ifitah Sulaiman Suryanagara, dan Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, berkunjung ke Kantor Kementerian Koperasi Republik Indonesia. Kedatangan mereka langsung disambut oleh Menteri Koperasi Republik Indonesia, Budi Arie dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono. (foto : Kementerian Transmigrasi)

Membangun Koperasi Di Kawasan Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi : “Langkah Baik Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat”

MusiNews.id — Pertemuan akrab terjadi ketika Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Ifitah Sulaiman Suryanagara, dan Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, berkunjung ke Kantor Kementerian Koperasi Republik Indonesia. Kedatangan mereka langsung disambut oleh Menteri Koperasi Republik Indonesia, Budi Arie dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

Pertemuan tersebut dilakukan untuk menjalin kolaborasi atau kemitraan antara dua kementerian, membangun koperasi di daerah-daerah atau kawasan transmigrasi. Kepada wartawan, Viva Yoga Mauladi mengatakan, dalam pertemuan yang juga didampingi oleh Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Koperasi, Ahmad Zabadi, dan Plt. Sekjen Kementerian Transmigrasi, Danton Ginting Munthe, itu banyak hal yang dibahas.

“mulai dari eksistensi koperasi dalam pembangunan perekonomian nasional, hingga keseriusan membangun koperasi di kawasan transmigrasi.” ujar Viva Yoga Mauladi, pada hari Selasa, tanggal 26 November 2024.

Berita Terkait :  Kementerian Transmigrasi Lepas Transmigran Asal Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, Viva Yoga : "Kita Harap Taraf Hidupnya Menjadi Lebih Baik."

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, menyebutkan bahwa ada 152 kawasan transmigrasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Kawasan itu, saat ini merupakan lumbung pangan nasional. “Sebagian besar kawasan memproduksi bahan pangan pokok, seperti beras, jagung, dan kedelai.” ujarnya.

Untuk lebih memberdayakan petani di kawasan transmigrasi, dibutuhkan koperasi. Disebut koperasi adalah soko guru perekonomian. Dua kementerian tersebut optimis, hadirnya koperasi dapat menjadikan kawasan transmigrasi menjadi lebih berdaya. Lewat koperasi, berbagai kebutuhan petani bisa difasilitasi. Hasil pertanian mereka bisa dijual lewat koperasi dengan harga yang menguntungkan.

“Sehingga kita dorong kelompok tani atau gabungan kelompok tani untuk mendirikan koperasi.” katanya.

Koperasi yang ada, menurut alumni Program Pascasarjana Universitas Indonesia itu, tidak hanya menyerap hasil produksi pertanian, namun juga menyediakan berbagai sarana produksi pertanian, seperti pupuk. “Dengan adanya koperasi, petani akan lebih mudah untuk memperoleh pupuk, sebab distribusi pupuk akan langsung ke penerima manfaat seperti gapoktan.” ungkapnya.

Berita Terkait :  Mitsubishi dan Kementrans Kembangkan Sektor Pertanian, Viva Yoga : "Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Membangun Kedaulatan Pangan"

Viva Yoga Mauladi dalam pertemuan itu, mengaku senang ketika mendengar Kementerian Koperasi siap memberikan dukungan pembiayaan koperasi di kawasan transmigrasi, melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM. Dengan model yang demikian, para transmigran dapat mengakses pembiayaan modal kerja koperasi dengan mudah.

Kemitraan yang demikian, menurutnya, dapat meningkatkan taraf hidup para transmigran dan warga sekitarnya. “Jadi, kemitraan Kementerian Koperasi dan Kementerian Transmigrasi, merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan taraf hidup para transmigran dan warga sekitar serta menumbuhkan kawasan perekonomian baru dari kawasan transmigrasi.” ungkap mantan anggota Komisi IV DPR itu.  (qso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *