MusiNews.id — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) angkatan XXIX STISIPOL Candradimuka Palembang kembali menghadirkan inovasi berbasis lingkungan. Kelompok 9 KKNT berhasil menciptakan ikon bertuliskan “I❤S.LAIS” dari ecobrik, botol plastik berisi limbah non organik yang dipadatkan, sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus penguatan identitas lokal Kelurahan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang.
Ikon tersebut resmi dipasang pada hari Senin, tanggal 28 Juli 2025 di kawasan RT 12 RW 03, di atas lahan milik warga yang diizinkan penggunaannya oleh Ketua RT setempat, Khoirul.
Inisiatif ini turut mendapat dukungan dari pihak kelurahan, yang diwakili oleh Kasi Trantib, Novri Antoni, saat peresmian berlangsung.
Ketua Kelompok 9, Anton Yusuf, mengatakan, ikon ini diharapkan menjadi spot swafoto baru sekaligus simbol kebanggaan warga.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Ecobrik bukan hanya solusi pengelolaan limbah plastik, tapi juga media kreasi yang berdampak positif.” ujarnya.
Pembuatan ikon dilakukan secara gotong royong, oleh mahasiswa KKNT dan warga. Prosesnya mencakup pengumpulan limbah plastik, pembuatan ecobrik, hingga penyusunan dan pemasangan.
“Seluruh anggota kelompok terlibat aktif sejak proses desain hingga pelaksanaan di lapangan.” tambah Anton Yusuf.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Suhendra, M.I.Kom., mengapresiasi antusiasme dan kreativitas mahasiswa.
“Apa yang mereka lakukan, merupakan wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Karya ini tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga memberikan edukasi jangka panjang.” ungkapnya.
Novri Antoni dari Kelurahan Sungai Lais, menyambut baik program tersebut. “Kami sangat menghargai kontribusi mahasiswa KKNT STISIPOL. Semoga ikon ini menjadi awal dari pengembangan destinasi wisata berbasis lingkungan di wilayah kami.” katanya.
Inovasi ini tidak hanya memperkuat kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah, tetapi juga menandai sinergi yang produktif antara mahasiswa dan masyarakat.
Ikon “I❤S.LAIS” menjadi contoh bahwa kolaborasi dan kreativitas mampu mengubah limbah menjadi karya bermakna dan inspiratif. (qso)