MusiNews.id, Kayuagung – Inovasi drone squad oleh Polres OKI dalam antisipasi dini kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak 2020 lalu mendapat apresiasi dari ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH.
Pujian langsung diutarakan oleh ketua DPRD Sumsel perempuan pertama tersebut setelah mendengarkan penjelasan Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy tentang kesiapan penanganan dan pencegahan dini Karhutla di Kabupaten OKI, Kemarin.
“Kita ketahui OKI inikan tertinggi Karhutla-nya tahun 2015 dan 2019 lalu. Tapi tahun 2020 lalu bisa ditekan, salah satu faktornya inovasi Polres OKI melalui drone squad melakukan patroli udara,” kata Anita dalam pertemuan.
Politisi Golkar ini menerangkan, memasuki musim kemarau yang diprediksi puncaknya Agustus-September harus diantisipasi sejak dini. Sehingga setiap elemen berkepentingan harus menyamakan persepsi secara bersama, bukan dibebankan kepada TNI-Polri saja.
“Saya apresiasi kesiapan TNI Polri sangat tanggap soal Karhutla ini, belum selesai soal Covid-19, kita dihadapi karhutla,” ungkapnya.
Dikatakan, dalam rangka monitoring pencegahan dan anitisipasi Karhutla ini, pihaknya sudah menggali informasi ke daerah-daerah yang rawan, baik ke Polres maupun ke Pemda. Bahkan secara langsung sudah berkoordinasi dengan BNPB di Jakarta.
“Kendala diantaranya tidak menyatunya anggaran, sehingga setiap instansi masing-masing bergerak secara parsial. Sementara kita ketahui Karhutla ini yang dibebankan TNI Polri, padahal semua berkepentingan terkhusus Pemda,” tuturnya.
Terkait koordinasi dengan BPBD, Anita mengaskan pihaknya akan memanggil secara resmi BPBD Provinsi dan juga berkoordinasi dengan kepala daerah kabupaten/kota yang rawan Karhutla karena mereka memiliki tanggung jawab langsung di daerah.
“Saya juga menyarankan untuk melibatkan ATR BPN karena mereka punya data lahan, sehingga mudah mendeteksi jika terjadi kebakaran,” sambungnya.
Sementara itu Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy memgatakan, dalam menghadapai Karhutla tahun 2021 sudah menggelar apel kesiapan antisipasi karhutla di Kecamatan Mesuji Raya, OKI, 9 Juni lalu.
“Hot spot saat ini sebanyak 120 titik, tapi yang terkonfirmasi fire spot dua titik,” ungkapnya sembari menerangkan Polres OKI mendapatkan BKO 50 personil dari Brimob Polda Sumsel.
Perwira dengan melati dua di pundak ini berharap peran aktif masyarakat dalam penanganan Karhutla ini. Termasuk dukungan dari pemerintah daerah melalui BPBD. “Juga pastinya arahan dari DPRD sesuai dengan peran dan fungsinya di pemerintah daerah,” tukasnya. (*)