MusiNews.id, Pagar Alam — Setelah beberapa lembaga survei mengunggulkan elektabilitas Alpian Maskoni pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pagar Alam, kali ini lembaga survei kredibel kembali mengunggulkan mantan Wali Kota Pagar Alam periode 2018-2023 tersebut.
Dalam survei, potensi kemenangan Alpian Maskoni untuk kedua kalinya pada Pilkada kota Pagar Alam yang akan digelar 27 November 2024 nanti, lebih besar dibandingkan calon-calon wali kota lainnya.
Elektabilitas lelaki yang ramah dan mudah ditemui warga tersebut, secara angka statistik unggul signifikan dari calon-calon walikota Pagar alam lainnya. Temuan survei tersebut didapatkan dari Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI).
“Setelah tidak lagi menjabat sebagai Walikota Pagar Alam, elektabilitas Alpian Maskoni masih kuat. Pada pertanyaan terbuka, secara spontanitas responden menjawab akan memilih wali kota Pagar Alam kepada Alpian Maskoni (31,5%), Efsi (5,2%), Ludi Oliyansyah (3,1%), Ustadz Muhaimin (3,1%), Bertha Edhar (1,9%). Kemudian Bassara (1,2%), Yuliansi (0,5%), Ida Fitriati (0,5%), Heppy Sapriani (0,5%), Alfrenzi Pangarbesi (0,3%), Nanto (0,2%), Jenni Sandiyah (0,2%), Gunawan (0,2%). Sedangkan massa yang belum menentukan pilihan (51,6 %).
“Elektabilitas Alpian Maskoni unggul signifikan secara static. Jarak elektabilitas Alpian Maskoni dengan calon walikota lainnya cukup besar,” ungkap Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM,POL di sela-sela paparan survei bertajuk Peluang Menang Calon-Calon Walikota Pagar Alam, hari Selasa tanggal 30 April 2024.
Mantan koordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang sudah puluhan tahun bergelut di bidang survei perilaku opini publik ini menambahkan, uji simulasi untuk mengetahui kemantapan pemilih juga dilakukan terhadap calon wali kota. Pada pertanyaan semi terbuka dengan mengajukan 24 nama-nama calon wali kota dan responden boleh menjawab nama calon di luar nama tersebut.
Elektabilitas Alpian Maskoni (42,7%), Efsi (7,4%), Ludi Oliyansyah (7,4%), Ustadz Muhaimin (7,2%), Ida Fitriati (6%), Alfrenzi Pangarbesi (3,8%), Bertha Edhar (3,4%), Dessy Siska (1,9%), Bassara (1,7%), Novirza Djazuli (1,7%). Untuk nama calon lainnya (Gunawan, Yuliansi, Febrianto, Nanto, Heppy Sapriani, Jenni Sandiyah, Elvera, Rahma Munto Via Ningrum, Deddy Stansa, Mgs. Firdaus, Rohadiansyah, Desmar Pangarbesi, Oktaviansyah, Denny) elektabilitasnya di bawah tiga persen. Sedangkan massa yang belum menetukan pilihan 11,6 %.
Lebih lanjut diterangkan mantan auditor Calon Presiden (Capres) konvensi Partai Demokrat ini, berbagai uji simulasi calon juga wali kota dilakukan. Uji simulasi dari empat belas nama sampai dengan dua nama, tetap didapatkan elektabilitas Alpian Maskoni konsisten berada di urutan pertama dari semua calon lainnya.
Pada uji enam nama calon, elektabilitas Alpian Maskoni (49 %), Ustadz Muhaimin (11%), Ludi Oliyansyah (10%), Efsi (8,9%), Bertha Edhar (4,3%), Heppy Sapriani (0,7%) dan massa yang belum mengubah pilihan (16,1%). Bahkan uji empat nama calon yang maju, Alpian Maskoni (57,2%), Efsi (13,6%), Bertha Edhar (6%), Heppy Sapriani (1,5%) dan massa mengambang (21,7%).
“Bahkan pada uji simulasi dua calon walikota, elektabilitas Alpian Maskoni diangka kisaran 62-68%. Dasar elektabilitas Alpian Maskoni yang kuat, salah satunya adalah penilaian masyarakat terhadap kinerja Alpian Maskoni selama menjabat wali kota Pagar Alam 2018-2023, tergolong baik. Masyarakat yang menyatakan puas terhadap kinerja Alpian Maskoni, di atas angka 70 persen. Disamping itu, tingkat kedikenalan (popularitas) dan kedisukaan (akseptabilitas) Alpian Maskoni saat ini, masih sangat baik. Angka popularitas dan akseptabilitas Alpian MAskoni di atas 90 persen. Secara hitungan politik, angka popularitas dan akseptabilitas Alpian Maskoni berpotensi besar menaikkan elektabilitas ke depan. Peluang itu terbuka lebar bagi Alpian Maskoni. Kalau tidak ada kejadian yang luar biasa, Alpian Maskoni berpotensi besar memenangkan Pilkada kota Pagar Alam untuk kedua kalinya.” pungkas lulusan terbaik magister ilmu komunikasi politik ini dengan lantang.
Survei LKPI dilakukan 20-28 April 2024 dengan menggunakan 420 responden yang tersebar secara proporsional di semua kelurahan kota Pagar Alam. Metode penarikan sampel menggunakan sistem multi stage random sampling dengan marjin of error +/- 5% dan selang kepercayaan 95%. Wawancara dilakukan tatap muka dan peneliti lapangan semuanya mahasiswa dari kota Palembang. (cpg)