Tak hanya Kesehatan Anak, Makan Bergizi Gratis Dukung Peningkatan Perekonomian Lokal
Menteri PPPA Arifah Fauzi memantau kondisi Dapur Sehat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karangasem. Foto : Kemen PPPA.
Menteri PPPA Arifah Fauzi memantau kondisi Dapur Sehat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karangasem. Foto : Kemen PPPA.

Tak hanya Kesehatan Anak, Makan Bergizi Gratis Dukung Peningkatan Perekonomian Lokal

MusiNews.id, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka, sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian lokal.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan hal ini saat memantau pelaksanaan MBG di Kabupaten Karangasem, Bali.

Menteri Arifah menjelaskan bahwa pemberian makanan bergizi kepada anak-anak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mempersiapkan generasi yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. “Kami berharap anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Arifah Fauzi, dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Minggu (19/1/2025).

Selain manfaat untuk kesehatan anak, program MBG juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. “Bahan makanan yang digunakan diupayakan agar diperoleh dari pedagang lokal, sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” lanjut Arifah.

Berita Terkait :  Dampak Kenaikan PPN 12 Persen terhadap Pertumbuhan Ekonomi tidak Signifikan

Dengan melibatkan petani, peternak, nelayan, dan masyarakat lokal, program ini bertujuan untuk membuka peluang ekonomi baru dan terlibat dalam pemenuhan kebutuhan pangan di sekolah-sekolah. “Program ini diharapkan dapat membuka peluang bagi petani, peternak, nelayan, dan masyarakat lokal untuk terlibat dalam pemenuhan kebutuhan pangan di sekolah-sekolah,” katanya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kemen PPPA bersama Wahana Visi Indonesia dari Desember 2023 hingga Juni 2024 terhadap 6.909 anak di 34 provinsi, ditemukan bahwa 44 persen anak tidak makan malam karena ketiadaan makanan. Selain itu, 32 persen anak tidak sarapan sebelum sekolah, dan 18 persen anak pernah merasa lapar akibat kehabisan makanan di rumah. Data ini menunjukkan tantangan besar terkait masalah gizi di Indonesia.

“Program pemberian makanan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo merupakan sebuah langkah terobosan yang luar biasa. Program ini tidak hanya menjadi solusi terhadap kelaparan, tetapi juga sebagai investasi besar dalam mempersiapkan generasi emas menuju Indonesia 2045,” ungkap Arifah Fauzi.

Berita Terkait :  Makan Bergizi Gratis Jadi Sarana Edukasi Pola Hidup Sehat dan Cegah Stunting

Menteri PPPA menegaskan bahwa keberlanjutan program ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia. “Dengan gizi yang tercukupi, anak-anak akan memiliki fondasi yang kuat untuk tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan,” tambahnya.

Saat ini, di Karangasem sudah ada 18 sekolah yang menjadi penerima manfaat dari program MBG ini. Menteri Arifah menyampaikan bahwa jumlah sekolah yang terjangkau oleh program ini akan terus ditingkatkan secara bertahap. “Kami akan melakukan evaluasi, dan jika hasilnya memadai, jumlah sekolah penerima manfaat bisa bertambah di masa depan. Semua ini demi meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (infopublik.id) 

Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *