MusiNews.id – Nama Mustakim, warga Kecamatan Airsugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pernah identik dengan aksi-aksi demonstrasi Dusun Tepung Sari di berbagai tempat, mulai dari kantor bupati hingga Jakarta.
Namun, kini ia memilih menutup lembaran masa lalu dan fokus membangun masa depan melalui perkebunan buah-buahan, khususnya alpukat.
“Alhamdulillah, saya sudah lama melupakan aktivitas saya dulu. Kini saya mulai berproses untuk sebuah rencana baru. Simpel saja, saya ingin membuat perkebunan buah-buahan, terutama alpukat.” kata Mustakim kepada wartawan, hari Kamis, tanggal 11 September 2025.
Berbeda dengan mayoritas petani di wilayahnya yang menekuni tanaman pangan dan sawit, Mustakim lebih memilih kebun buah-buahan.
Di pekarangan rumahnya yang dulunya areal persawahan, kini tumbuh sekitar 100 pohon alpukat yang menjadi tanaman utama, di samping pohon mangga, jambu, dan durian.
Tidak berhenti di situ, ia juga sedang memperluas lahan dengan menanam 83 bibit alpukat tambahan. Proses pembukaan lahan baru, dilakukan secara manual dengan cangkul, bukan alat berat.
Menurutnya, cara ini membuatnya lebih mudah memilih tanah yang subur dan menjaga kualitas lingkungan.
Alpukat yang ditanam Mustakim, merupakan varietas alligator (Avocado Alligator), salah satu jenis alpukat unggulan yang berbentuk lonjong dengan bagian bawah besar dan ujung atas mengecil. Rasanya manis, gurih, dan nikmat bahkan tanpa tambahan susu.
Mustakim optimis dengan prospek alpukat alligator. Selain memiliki kandungan nutrisi tinggi, buah ini dikenal tidak memiliki pantangan medis sehingga digemari baik di desa maupun kota. “Harga alpukat juga cenderung stabil dan baik.” ujarnya.
Semangat Mustakim membangun perkebunan alpukat, mendapat apresiasi dari pihak swasta. PT OKI Pulp and Paper Mills melalui staf kehumasan, Nasrudin, menilai langkah Mustakim sebagai contoh positif bagi generasi muda daerah.
“Kegiatan ini sangat baik dan bisa dikembangkan. Insya Allah, kami akan meneruskan ke perusahaan untuk mensupport usaha budidaya tanaman alpukat ini.” kata Nasrudin.*














