MusiNews.id, PALEMBANG – Gubernur Sumsel H Herman Deru bergerak cepat menindaklanjuti hasil rapat bersama Menteri Perhubungan, Kepala Bappenas, Menteri Keuangan terkait dengan akan segera dibangunnya pelabuhan laut dalam (deep sea port) Tanjung Carat. Dimana Ground Breaking-nya direncanakan pada akhir tahun 2021 ini juga.
Pada Sabtu (13/2) Gubernur Herman Deru bersama rombongan diantaranya Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sumsel, Drs. H. Edward Chandra, M.H. Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Dr. Ekowati Retnaningsih, SKM., M. Kes. Beserta para Kepala OPD dan pihak terkait lainnya. Meninjau Tanjung Carat untuk melihat titik atau spot lokasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api,
Rombongan gubernur mengawali tinjauannya dengan menggunakan kapal patroli Ditjen Bea dan Cukai dengan nomor lambung kapal BC 9004 yang bersandar di pelabuhan Tanjung Api-api.
Dari atas kapal Gubernur mendapatkan penjelasan langsung dari Kakanwil DJBC Sumatera Bagian Timur, Dwijo Muryono terkait dengan kedalaman laut disekitar bibir pantai lokasi yang akan menjadi tempat terminal dan pelabuhan Tanjung Carat. Bahkan Gubernur dengan menggunakan tropong melihat daratan sekitar pantai yang nantinya bakal dijadikan sebagai lokasi dibangunnya lokasi terminal petikemas, pusat perkantoran, pergudangan dan pusat besandarnya kapal di Pelabuhan Tanjung Carat ini nantinya.
Gubernur Sumsel H. Herman Deru ketika dibincangi usai tinjauannya menyebut, dirinya optimis pelabuhan Tanjung Carat akan terwujud mengingat tidak ada lagi masalah dilapangan. Diantaranya Rencana Induk Pelabuhan (RIP) sudah ada, penlok sudah. Jalan menuju pelabuhan dalam proses. Pemprov lanjut dia sudah menyiapkan lahan 600 hektar termasuk untuk terminal petikemas, kantor dan lokasi pembangunan gudang. Sedangkan untuk RT/RW Kabupaten Banyuasin sudah selesai artinya kawasan tersebut sudah siap untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Kita terimasih banyak pada Bapak Presiden dan jajaran Menteri Kabinet-nya yang telah memasukan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat ini sebagai proyek strategis prioritas nasional yang akhir tahun 2021 dilakukan ground breaking dan ditargetkan presiden tahun 2023 pelambuhan Tanjung Carat selesai. Mohon doa dan dukungan dari masyarkat Sumsel” harap Herman Deru.
Lebih lanjut Gubernur Herman Deru menambahkan, bakal segera dibangunnya Pelabuhan Samudera Tanjung Carat ini menjadi kabar gembira bagi warga Sumsel, mengingat selama ini Sumsel yang kaya dengan hasil alam dan potensi pertanian sama sekali belum memiliki pelabuhan sendiri yang representatif.
Bahkan upaya untuk realisasi pelabuhan laut dalam di Sumsel tersebut sudah menjadi keinginan dari lima gubernur yang pernah menjabat sebelumnya termasuk keinginannya sebagai Gubernur Sumsel saat ini.
“Yang jelas banyak dampak positif yang akan dirasakan warga Sumsel dengan keberadaan pelabuhan ini nantinya. Investor akan mudah datang ke Sumsel. Tenaga kerja lokal kita akan terserap belum lagi akan ada keuntungan ekonomis lainnya,” imbuhnya.
Dia menyebut saat ini akses jalan ke pelabuhan Tanjung Carat sudah diambil alih oleh negara dan telah dilakukan pengerjaan sepanjang 1,8 Km dari 7 Km ke arah pelabuhan. Sedangkan jarak terminal dengan bibir pantai 600 meter tempat kapal bersandar.
“Artinya tidak ada alasan proyek ini tidak jalan. Karena syaratnya sudah lengkap dan sangat memadai,” imbuhnya.
Lebih lanjut Gubernur berharap kedepannya aktifitas di pelabuhan Boom Baru Palembang dapat segera dipindahkan ke kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api- Api (TAA). Begitu juga dengan industri dan pergudangan.
Karena aktifitasnya pelabuhan Boom Baru saat ini sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan lagi disamping terus terjadinya pendangkalan disekitar pelabuhan yang mengakibatkan terbatasnya lalu lintas kapal ukuran besar yang hendak bersandar di pelabuhan. Setelah dipindah keberadaan pelabuhan Boom Baru nantinya hannya akan diperuntukan bagi kapal angkut penumpang saja.
Keberadaan pelabuhan Boom Baru saat ini lanjut Herman Deru, tetap berperan penting dalam pendistribusian komoditi unggulan dan peningkatan pendapatan daerah Sumatera Bagian Selatan (Subagsel).
“Akses menuju Boom Baru kerap menyebabkan kemacetan akibat angkutan petikemas, belum lagi masalah polusi. Jika pindah di KEK mobilitas angkutan dapat dipangkas biaya angkut akan lebih murah. Komuditas kita seperti kopi Sumsel akan lebih gampang dipasarkan. Karena kita penghasil kopi terbesar di Indonesia,” tambahnya.
Untuk mengatasi semua permasalahan yang terjadi di Pelabuhan Boom Baru, Pemprov Sumsel dari awal sudah memproyeksikan KEK TAA sebagai pusat ekonomi baru dalam perdagangan sekala Nasional maupun Internasional.
“Lokasi strategis yang dimiliki oleh KEK TAA yang berada tidak jauh jalur laut Intenasional, dan juga dukungan bagi lalulintas perdagangan bagi sumber daya alam yang melimpah di Sumsel,” terangnya.
Untuk mendukung lalulintas perdagangan domistik, ekspor-impor lanjut Herman Deru, Pelabuhan Laut Dalam (deep sea port) Tanjung Carat yang merupakan satu-kesatuan dengan pelabuhan laut Tanjung Api-Api menjadi solusi terbaik.
“Pelabuhan ini sudah termasuk dalam tatanan pelabuhan nasional atau tatanan transportasi terorganisir (Tatranas). Sehingga kita memberi perhatian penuh terhadap realisasi pelabuhan laut Tanjung Carat ini,” imbuhnya.
Untuk diketahui berbagai upaya telah dilakukan Gubernur Sumsel H. Herman Deru untuk mempercepat terealisasinya pembangunan pelabuhan laut dalam (deep sea port) Tanjung Carat. Bahkan Herman Deru sempat menyampaikan hal ini langsung kepada Presiden Jokowi saat kunkernya ke Palembang tanggal 26 Januari 2021 lalu.
Upaya Gubernur Herman Deru tersebut langsung direspon Presiden Jokowi, dimana Herman Deru beberapa kali diundang dalam rapat dengan sejumlah pejabat dilingkup Pemerintah Pusat membahas kejelasan Pelabuhan Tanjung Carat. Dan terakhir pada Kamis (11/2) petang secara virtual Gubernur Herman Deru kembali ikut rapat bersama Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, Menteri Perecanaan Pembangunan Nasional RI, Suharso Monoarfa, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono dan sejumlah pejabat penting lainnya .
Pada rapat tersebut akhirnya putuskan pemerintah pusat menyetujui pembangunan pelabuhan laut dalam (deep sea port) Tanjung Carat Sumsel dan dimasukan dalam Proyek Stategis Prioritas Nasional yang ground breaking-nya akan dilakukan pada akhir tahun 2021 mendatang dan ditargetkan rampung di Tahun 2023.
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api ini, sebelumnya juga sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Perpres 109 Tahun 2020. (ril)