MusiNews.id, St. Petersburg – Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyatakan bahwa Indonesia perlu menimba pengalaman dari Rusia dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), khususnya teknologi modular yang dinilai ramah lingkungan dan efisien.
Pernyataan itu disampaikan Eddy Soeparno saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Ketua Pertama Dewan Federasi Majelis Federal Rusia, Andrey Yatskin, di sela-sela penyelenggaraan Kongres Ekologi Internasional Nevsky XI di St. Petersburg, Rusia. Perhelatan tersebut berlangsung 22-23 Mei 2025 di Istana Tauride, St. Petersburg.
Menurut Eddy, Rusia melalui perusahaan Rosatom telah membuktikan keunggulan teknologi PLTN modularnya. Teknologi pembangkit Rosatom tidak hanya aman dan efisien, tetapi juga menjadi solusi terobosan untuk menjawab tantangan krisis energi dan transisi energi global menuju sumber daya berkelanjutan.
“Pengembangan energi nuklir oleh Rusia ini menjadi terobosan dalam pengembangan energi terbarukan di tingkat global dan bisa menjadi contoh bagi Indonesia,” kata Eddy Soeparno dalam keterangan persnya pada Sabtu (24/5/2025).
Wakil Ketua MPR RI menekankan pentingnya kerja sama yang konkret antara Indonesia dan Rusia dalam bidang pengembangan energi nuklir. Menurutnya, sinergi tersebut tidak hanya membawa manfaat teknologi, tetapi juga membuka ruang pertukaran pengetahuan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia (SDM) di bidang energi terbarukan.
Untuk itu, Eddy Soeparno menambahkan, pengembangan energi nuklir secara damai harus ditempatkan sebagai salah satu pilar dalam strategi ketahanan energi nasional, terutama dalam mendukung pertumbuhan industri dan elektrifikasi kawasan terpencil.
Selain isu energi, kedua pihak juga membahas peluang peningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Rusia. Delegasi MPR RI menyambut positif rencana pemerintah Rusia untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan Indonesia.
“Kami menyambut baik inisiatif Rusia untuk memperkuat kemitraan dagang dengan Indonesia, terutama dalam kerangka negara-negara emerging economies,” kata Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno.
Wakil Ketua MPR RI juga menyinggung arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong bergabungnya Indonesia ke aliansi BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
“Inisiatif Rusia ini akan kami teruskan ke berbagai pihak terkait sebagai bagian dari strategi diplomasi Indonesia. Semoga ini menjadi langkah konkret dalam memperluas ekspor Indonesia dan memperkuat posisi kita dalam perekonomian global,” tegas Eddy Soeparno.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Federasi Rusia, Andrey Yatskin, menyambut baik minat Indonesia terhadap teknologi PLTN dan menyatakan kesiapan Rusia untuk memperkuat kolaborasi di berbagai sektor, mulai dari energi, pertahanan, pendidikan, hingga perdagangan.
Pertemuan dua pejabat tinggi negara ini menunjukkan langkah diplomasi yang lebih aktif dari Indonesia di tengah dinamika geopolitik dan transformasi energi global, serta mencerminkan semangat kerja sama strategis yang saling menguntungkan. (infopublik.id)