Ketua DPD RI Ingatkan Pekerjaan Rumah Pemerintah Provinsi Jawa Timur soal Pengentasan Kemiskinan

MusiNews.id — Kepemimpinan Khofifah dan Emil di Provinsi Jawa Timur (Jatim) berakhir. Keduanya, menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), LaNyalla Mahmud Mattalitti, masih menyisakan pekerjaan rumah yang belum juga tuntas, yaitu pengentasan kemiskinan.

Menurut LaNyalla, sapaan akrabnya, pejabat dan aparat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim harus berupaya keras untuk menurunkan angka kemiskinan itu. Seharusnya, Jatim memiliki momentum dengan melalui pertumbuhan ekonomi yang meningkat signifikan dan tumbuh inklusif.

“Memang ada pertanyaan, mengapa pertumbuhan ekonomi di Jatim bagus, kondisi itu belum mampu secara krusial berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inilah yang harus dijawab oleh pemerintah daerah. Terutama oleh semua kepala daerah di Jatim, dimana yang salah di sini,” tegasnya.

Berita Terkait :  Hj Eva Susanti Apresiasi Penetapan Kembali Bandara SMB II Palembang sebagai Bandara Internasional

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di kabupaten-kabupaten yang ada di Jatim, berada pada kisaran angka paling tinggi 21 persen dan paling rendah 3 persen. Jika dirata-ratakan, angka kemiskinan berada pada kisaran 9,7 persen.

Kabupaten-kabupaten yang angka kemiskinannya dua digit atau di atas 10 hingga 21 persen terdiri dari 17 Kabupaten, dengan angka kemiskinan tertinggi di kabupaten Sampang, dengan persentase 21 persen dan 4 kabupaten dengan angka kemiskinan 10 persen di antaranya, Gresik, Nganjuk, Kediri, dan Trenggalek.

Sedangkan angka kemiskinan terendah adalah Kota Batu 3 persen, Kota Malang, Kota Surabaya, dan Kota Madiun masing-masing 4 persen. “Masalah kemiskinan adalah masalah nir-kesejahteraan yang artinya hajat hidup pokok masyarakat. Pemerintah daerah harus fokus menyelesaikan persoalan-persoalan ini.” kata LaNyalla.

Berita Terkait :  Komite III DPD RI Selesaikan Finalisasi RUU Perubahan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 20009 Tentang Kepariwisataan

Dikatakan LaNyalla, perekonomian yang semakin tumbuh, seyogyanya semakin memberikan tetesan kesejahteraan, akan semakin mengurangi pengangguran, serta berdampak penurunan kemiskinan.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, bila dibandingkan dengan provinsi lain di Jawa, ekonomi Jatim pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,79% dan menjadi yang tertinggi di antara provinsi lain di Pulau Jawa.

Jatim juga menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,6%. Serta penyumbang perekonomian terbesar kedua pula di Pulau Jawa dengan presentase 25,56%. (ohs)

Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *