MusiNews.id — Menjelang tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024 dimulai, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI), Tito Karnavian, sudah memberikan penjelasan Pj. Kepala Daerah yang akan maju di Pilkada Serentak, harus mundur 5 bulan jelang pemungutan suara atau sekitar Juni 2024 mendatang. Dengan keputusan tersebut, maka masyarakat menanti apakah Pj. Kepala daerah potensial akan maju atau tidak.
“Salah satu Pj yang diprediksi kuat maju Pilkada yakni Ratu Dewa, Pj. Walikota Palembang, yang berdasarkan survey tertinggi elektabilitasnya, sekitar 48 persen, berdasarkan riset Public Trust Institute Januari lalu.” ungkap Koordinator Wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Public Trust Institute, Fatkurohman.
Dijelaskannya, hal yang sama juga berdasarkan pemetaan BDRC terhadap pengguna media sosial di 6 dapil kota Palembang, Ratu Dewa juga yang tertinggi diangka 40 persen, Fitrianti Agustinda 22 persen, dan Prima Salam di angka 7,5 persen, kemudian disusul Yudha Pratomo Mahyuddin diangka 4 persen.
Namun jika Ratu Dewa tidak maju Pilwako Palembang dan tetap menjadi Pj. Walikota, Fatkurohman menjelaskan, Pilwako bakal semakin kompetitif, karena tidak ada dominasi suara para kandidat. Riset dari Public Trust Institute pada Januari 2024 lalu, rival terdekat Ratu Dewa (RD) adalah Fitrianti Agustinda (Finda), yang berada di angka 15 persen.
“Bisa saja Finda Ketua DPC Nasdem Palembang dan Prima Salam Ketua DPC Gerindra Palembang akan menjadi dua kontestan terkuat di Pilwako jika RD tetap menjadi Pj. Disusul Yudha Pratomo Mahyuddin di posisi selanjutnya.” ungkap Bung FK, sapaan akrab Fatkurohman.
Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (UNSRI) ini menilai, sampai Juni mendatang, dinamika politik di Kota Palembang masih sangat terbuka dan cair. Munculnya tokoh-tokoh baru yang selama ini belum muncul, masih mungkin terjadi.
“Perubahan-perubahan politik masih sangat mungkin terjadi menjelang pendaftaran Agustus mendatang.” tegas Bung FK. (ohs)