Dari Percakapan Kecil ke Kampung Global : Evolusi Komunikasi Massa
Dr. Arif Ardiansyah, Dosen STISIPOL Candradimuka, Palembang.
Dr. Arif Ardiansyah, Dosen STISIPOL Candradimuka, Palembang.

Dari Percakapan Kecil ke Kampung Global : Evolusi Komunikasi Massa

Suatu pagi di tahun 2009, warga Palembang dikejutkan oleh berita tragis di layar televisi mereka. Seorang dokter muda, ditemukan tewas, dan pelaku yang mengaku kekasihnya, segera menjadi sorotan media.

Berita itu menyebar dengan cepat, bukan hanya melalui koran lokal, tetapi juga media nasional dan portal berita daring. Dalam hitungan jam, ribuan komentar membanjiri media sosial, menandai bagaimana tragedi ini menarik simpati dan emosi masyarakat.

Kisah ini menunjukkan bagaimana media massa, dengan segala kekuatannya, dapat mengarahkan perhatian kolektif pada satu peristiwa. Dari kasus kriminal hingga momen global seperti pelantikan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, beberapa tahun lalu, media memiliki kekuatan untuk menghubungkan individu di berbagai belahan dunia dalam sebuah narasi yang sama.

Era Digital

Pada era digital, media massa memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap berbagai peristiwa. Sebagai contoh, kasus pembunuhan dokter muda di Palembang pada tahun 2009 di atas, yang menarik perhatian besar dari media lokal, nasional, baik cetak maupun elektronik. Tragedi ini menjadi topik perbincangan nasional, membuktikan kemampuan media massa menciptakan fokus perhatian kolektif.

Sebelumnya, perhatian publik juga tersita oleh aksi terorisme yang mengguncang dua hotel berbintang di Jakarta, pada Juli 2009. Salah satu stasiun televisi nasional bahkan menyajikan liputan mendalam, yang memicu diskusi tentang isu keamanan nasional.

Selain itu, momen historis seperti pelantikan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, juga menjadi sorotan. Liputan langsung menampilkan detail menarik, seperti masa kecil Obama di Jakarta, yang menciptakan kedekatan emosional antara pemimpin global itu dengan masyarakat Indonesia.

Fenomena ini menegaskan gagasan Marshall McLuhan tentang dunia sebagai “kampung global” (global village). Teknologi komunikasi modern telah menghapus batas ruang dan waktu, memungkinkan informasi dari berbagai belahan dunia tersampaikan secara real time kepada jutaan orang.

Berita Terkait :  Jurnalisme dan Tanggung Jawab Sosial

Namun, kemajuan teknologi komunikasi massa juga menghadirkan tantangan, terutama dalam konteks Indonesia. Ketika tsunami melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 lalu, media nasional justru tertinggal dibandingkan media internasional seperti CNN, yang sudah menyiarkan laporan langsung dari lokasi terdampak.

Sementara itu, media nasional masih sibuk meliput acara Musyawarah Nasional (Munas) Partai Politik dan perceraian selebriti. Keterlambatan ini mencerminkan prioritas redaksional yang belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan informasi mendesak.

Memasuki tahun 2025, peran media massa semakin krusial. Pada 1 Januari 2025, perayaan Tahun Baru Masehi diliput secara luas oleh media nasional dan internasional, menampilkan berbagai tradisi dari seluruh dunia. Begitu pula pada 2 Januari 2025, Hari Perdamaian Sedunia, media massa menyebarkan pesan perdamaian dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga harmoni di tengah konflik global.

Dengan perannya yang luas, media massa menjadi pusat kajian komunikasi massa. Media massa tidak hanya menyampaikan informasi kepada khalayak yang anonim dan heterogen, tetapi juga berfungsi sebagai pilar demokrasi keempat, setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Peristiwa jatuhnya kekuasaan Orde Baru, menjadi bukti bagaimana media massa dapat menggerakkan rakyat yang kehilangan kepercayaan pada sistem birokrasi.

Transformasi Komunikasi

Komunikasi, sebagai aktivitas mendasar manusia, telah mengalami evolusi signifikan seiring waktu. Dari interaksi tatap muka hingga komunikasi massa, proses ini terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.

Pada awalnya, komunikasi manusia terbatas pada interaksi langsung antar individu atau kelompok kecil. Percakapan tatap muka, memungkinkan pertukaran informasi dan emosi secara mendalam. Namun, dengan meningkatnya populasi dan kompleksitas kehidupan sosial, muncul kebutuhan untuk berkomunikasi dengan khalayak yang lebih luas.

Berita Terkait :  Debat Calon Gubernur Sumsel : Adu Gagasan untuk Masa Depan Lebih Baik

Kemudian, berkembanglah komunikasi kelompok, seperti rapat, seminar, dan diskusi panel. Komunikasi kelompok memungkinkan penyampaian pesan kepada sejumlah orang secara bersamaan, meskipun tetap melibatkan interaksi langsung.

Selanjutnya, teknologi menghadirkan komunikasi medio, seperti telepon, telegraf, dan televisi sirkuit tertutup, yang menjembatani jarak dan waktu. Komunikasi medio menjadi transisi antara komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.

Puncak dari evolusi ini adalah komunikasi massa, yang ditujukan kepada khalayak luas dan heterogen. Media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet, menjadi alat utama dalam menyampaikan pesan. Proses ini melibatkan lembaga atau organisasi dengan infrastruktur besar, untuk memproduksi dan mendistribusikan konten.

Pesan dalam komunikasi massa dirancang untuk menarik perhatian khalayak yang beragam, sehingga bersifat umum. Media massa menggunakan saluran komunikasi terbuka, memungkinkan akses luas oleh masyarakat. Pesan yang disampaikan dapat menyebar secara cepat dan memengaruhi opini publik, baik secara positif maupun negatif.

Dampak Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki dampak besar dalam kehidupan manusia. Di satu sisi, komunikasi massa memperluas wawasan, meningkatkan kesadaran sosial, dan menyediakan informasi global. Namun, di sisi lain, media massa juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tidak akurat, memanipulasi opini publik, dan memicu konflik.

Seiring waktu, komunikasi terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Memahami sejarah dan perkembangan komunikasi massa, menjadi penting untuk melihat bagaimana media memengaruhi kehidupan modern.

Dari komunikasi antar pribadi yang sederhana hingga komunikasi massa yang kompleks, evolusi ini mencerminkan perjalanan manusia dalam menjalin hubungan dan berbagi informasi di dunia yang semakin terhubung.

Ditulis oleh Dr. Arif Ardiansyah, Dosen STISIPOL Candradimuka, Palembang.

Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *