Nama Okta Alfarizi sudah tidak begitu asing di telinga masyarakat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada umumnya dan Kota Palembang pada khususnya. Pasalnya, sosok kelahiran tahun 1997 ini sudah sangat sering menghiasi layar kaca dengan berbagai program dan kegiatan yang dijalani.
Ketika di dalam ruangan, Okta Alfarizi biasanya membawakan program-program siaran seperti program komedi Studio 42, talk show keagamaan, talk show politik, ekonomi, dan juga menjadi pembaca berita di salah satu stasiun tv swasta terbesar di Sumsel. Selain itu, tidak jarang anak kedua dari dua bersaudara ini, melaporkan berita secara langsung di lapangan.
Bagi Cek Okta, sapaan akrabnya, menjadi Jurnalis di lapangan, adalah pekerjaan yang menantang dan mengasyikan jika dibandingkan dengan berada di dalam ruangan. Di lapangan, dia bisa mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan dari berbagai narasumber yang ditemuinya.
“Di lapangan dengan semua kondisi, mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Merasakan berbagai hal, mulai dari duka hingga suka.” ujarnya.
Sebelum menjadi presenter, jurnalis, dan komedian, masih kata Cek Okta, dirinya pernah menggeluti Master of Ceremony (MC) dan diundang oleh berbagai pihak. “Dahulu pernah jadi MC di berbagai acara. Alhamdulillah, dengan modal pengalaman yang ada, bisa ikut bergabung dengan PALTV setelah melalui seleksi yang ketat.” tutur anak muda berdarah Minang yang bersuku Sikumbang ini.
Alumni dari Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sriwijaya itu mengungkapkan kebanggaannya sebagai seorang Jurnalis. Karena menjadi Jurnalis, memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat tentang kebenaran dan keadilan yang harus disampaikan kepada publik.
“Jurnalis itu bukan menjadikan kita sebagai artis, tapi seorang cerdas dan dapat mengambil sikap tegas,” tegas Cek Okta yang pernah melakukan wawancara ekslusif dengan Kasengan Pangarep, Putra Bungsu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. (ohs)