Kopdes Merah Putih OKI Entaskan Blankspot, Wujudkan Desa Berdaulat Digital

MusiNews.id, OKI — Koperasi Desa Merah Putih (KMP) di Kabupaten Ogan Komering Ilir mengambil bagian dalam upaya mendukung pemerataan akses digital dengan meluncurkan skema bisnis internet berbasis koperasi untuk mengatasi permasalahan blankspot di wilayah pedesaan dan terpencil.

Inisiatif ini menjadi jawaban konkret atas masih banyaknya wilayah di Ogan Komering Ilir yang belum terjangkau layanan internet memadai, yang berdampak langsung pada akses pendidikan, ekonomi, dan layanan publik.

Lewat pendekatan berbasis koperasi, masyarakat desa tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pemilik dan pengelola layanan internet di wilayahnya.

“Kami percaya bahwa akses internet adalah hak dasar masyarakat. Dengan model koperasi, kita dorong kemandirian desa untuk menyediakan infrastruktur digitalnya sendiri melalui kerjasama (KSO) bersama ISP yang terpercaya ” ujar Kepala Dinas Koperasi UMKM OKI, H. Suhaimi, AP, M. Si.

Suhaimi menjelaskan Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) merupakan program pemerintah yang bertujuan memperkuat ekonomi rakyat melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.

Kopdes Merah Putih jelas Suhaimi didanai bukan dari hibah, melainkan melalui skema pinjaman produktif melalui Himpunan Bank Pemerintah (Himbara).

“Melalui kemitraan strategis dengan HIMBARA, Kopdes Merah Putih dapat mengakses sumber pendanaan berkelanjutan untuk mendukung visi desa digital, mengatasi blankspot, dan membangun kedaulatan ekonomi berbasis koperasi. Ini menjadi bukti bahwa kemandirian desa bisa dibangun lewat kolaborasi antara koperasi, pemerintah, dan lembaga keuangan milik negara.” Jelas Suhaimi.

Berita Terkait :  Muchendi Buka Keran Dana Bangub, Rp 30 Miliar untuk Perbaikan Jalan Tulung Selapan

Skema Kerjasama

Dalam paparannya Hanif Fatoni dari Skylink Indonesia menjelaskan skema kerjasama operasional (KSO) ISP dengan Kopdes Merah Putih. ISP menurut dia akan memberikan dukungan teknis kepada Koperasi Desa Merah Putih berupa pelatihan, hingga pendampingan bisnis bagi desa yang ingin membangun layanan internet lokal. Teknologi yang digunakan bersifat fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi geografis setempat, termasuk penggunaan jaringan internet satelit untuk wilayah 3T.

“Beberapa desa yang telah menerapkan skema ini berhasil keluar dari zona blankspot dan kini memiliki layanan internet mandiri dengan tarif terjangkau dan kualitas stabil.”Ungkap Hanif

Bahkan, model ini menurut dia turut membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, seperti warung internet desa, pelatihan digital, hingga layanan e-commerce lokal.

“Model ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi gerakan kedaulatan digital dari desa untuk desa,” tambahnya.

Lewat program desa online mandiri sebanyak 120 desa di OKI di target terhubung pada tahun ini melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, BUMDes, serta mitra teknologi.

Berita Terkait :  Desa Pedamaran I Dicanangkan Jadi Desa Cantik

Kedaulatan Digital Desa

Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI, Adi Yanto, S. Pd, M. Si memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah strategis ini.

“Kami sangat mengapresiasi langkah progresif dari Koperasi Merah Putih yang telah menghadirkan inovasi berbasis digital melalui program Desa Online Mandiri. Ini adalah bukti nyata bahwa transformasi digital juga dapat dan harus dimulai dari desa.”terangnya.

Menurut Adi, keberadaan internet di desa bukan hanya sebagai kebutuhan pelengkap, tetapi menjadi kebutuhan dasar baru dalam pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, dan pelayanan publik.

“Akses internet yang inklusif akan membuka banyak peluang: dari pendidikan, pemasaran produk lokal, hingga pelayanan digital pemerintah desa. Kami di Dinas Kominfo siap bersinergi dalam penguatan infrastruktur, literasi digital, dan pendampingan teknologi.”Ujar Adi.

Ia juga menyampaikan bahwa program seperti ini sangat selaras dengan agenda nasional transformasi digital dan program 100 Smart Village yang sedang didorong di berbagai daerah.

“Kolaborasi lintas sektor seperti ini bisa terus tumbuh. Pemerintah daerah, koperasi, komunitas, dan dunia usaha harus berjalan bersama, agar tidak ada desa yang tertinggal dalam era digital ini,” pungkasnya.*

Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *