MusiNews.id — Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), Hasan Basri, mengapresiasi inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI saat pelaksanaan ibadah haji tahun 1445 Hijriah atau tahun 2024 Masehi. Kemenag mengakomodir pelaksanaan haji tahun ini jauh lebih baik dan tertata, dari tahun sebelumnya.
“Inovasi-invosasi dan terobosan yang terus dilakukan untuk perbaikan pelayanan haji tahun ini oleh Kemenag, patut diacungi jempol.” tutur Hasan Basri, yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Lebih lanjut dijelaskan lelaki yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kaltara ini, program yang dapat dihighlight itu di antaranya program haji ramah Lansia, lalu penyediaan konsumsi tiga kali sehari selama jamaah haji berada di Makkah.
“Lalu penambahan layanan fast track pada embarkasi di beberapa daerah, pelayanan kesehatan, transportasi dan perlindungan jamaah haji. Namun memang tetap ada evaluasi-evaluasi yang tahun depan harus diperbaiki lagi.” jelas lelaki yang saat ini dipercayakan menjabat sebagai Ketua Saudagar Muhammadiyah Kaltara itu.
Dia menuturkan, dalam ibadah haji tahun ini, jumlah jamaah haji yang berangkat merupakan kuota terbanyak sepanjang sejarah penyelenggarasn ibadah haji Indonesia. Tercatat, Indonesia mendapatkan kuota dengan jumlah total 241.000 kuota haji. Terdiri dari 213.320 jamaah dan 27.680 jamaah haji khusus.
“Penambahan kuota ini, juga berkat kerja teman-teman untuk melakukan lobi-lobi kepada pemerintah Arab Saudi, sehingga kuota kita terbanyak sepanjang pelayanan haji sebelum-sebelumnya, karena dari itu, kami turut melakukan pengawasan dari mulai awal.” tutur Hasan Basri yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kaltara.
Selain itu, kata Hasan Basri, skema Murur yaitu Mabit (bermalam) dengan cara melintas Muzdalifah dari Arafah. Jamaah haji yang selesai wukuf di Arafah menggunakan bus melintas secara pelan melewati Muzdalifah dengan berdiam di dalamnya, tanpa turun dari bus. Pengangkutan jemaah haji melalui skema murur ini, dapat mengurangi lebih dari 30 persen pergerakan jamaah haji di Muzdalifah.
“Ini merupakan terobosoan dan inovasi yang berdampak positif serta sangat membantu jamaah haji terutama para jamaah lansia.” lelaki pernah dipercayakan menjabat Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kaltara ini.
Tahuh ini, kata Hasan Basri, banyak inovasi Kemenag yang memudahkan para calon jamaah haji pada waktu itu. Banyak proses administrasi yang tidak perlu dilakukan saat tiba di Arab Saudi.
“Sebelum haji tahun ini, para calon jamaah haji yang telah masuk daftar tunggu harus melakukan pelunasan pembayaran biaya haji sebelum dilakukan cek istitha’ah.” pungkas Hasan Basri. (qs)