Herman Deru Ajak Masyarakat Sumsel Sukseskan Program PK 21
Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menerima Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumsel, Nopian Andusti, bersama dengan tim petugas Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK 21) di Griaya Agung, hari Kamis tanggal 1 April 2021.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menerima Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumsel, Nopian Andusti, bersama dengan tim petugas Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK 21) di Griaya Agung, hari Kamis tanggal 1 April 2021.

Herman Deru Ajak Masyarakat Sumsel Sukseskan Program PK 21

MUSINEWS.id – Mengawali aktivitasnya, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, didampingi istri tercinta Hj. Febrita Lustia, dan putri bungsunya, Hj. Ratu Tenny Leriva, menerima Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumsel, Nopian Andusti, bersama dengan tim petugas Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK 21) di Griaya Agung, hari Kamis tanggal 1 April 2021.

Pendataan Keluarga (PK) di Sumsel yang merupakan program nasional dari BKKBN, dilakukan pada keluarga Gubernur Sumsel sebagai tanda di luncurkannya secara serentak PK di seluruh wilayah di Sumsel yang berbarengan dengan daerah lainnya secara Nasional.

Usai menjalani pendataan dengan sistem wawancara yang dilakukan petugas, Herman Deru mengungkapkan, alasan PK diawali dengan mendata Kepala Negara (Presiden), Kepala Daerah (Gubernur, Bupati atau Wali Kota), bukan sebuah keistimewaan, melainkan lebih pada bentuk ajakan dan sosialisasi pada masyarakat agar terbuka pada petugas yang datang mendata.

“Kenapa PK 21 ini dilakukan di masing-masing kediaman Kepala Daerah, hal ini bukan semata keistimewaan, tapi ini cara kita untuk mesosialisasikan program tersebut kepada masyarakat luas. Alhamdulilah pada hari ini, Saya dan keluarga didatangi petugas dari BKKN Provinsi, begitu juga di tingkat Kabupaten dan kota hingga tingkat RT. Ini menandakan kita mengawali pendataan keluarga ini secara nasional.” ucapnya.

Herman Deru menilai, PK 21 ini terlihat berbeda dengan sensus lain. Kalau sensus penduduk bicara dengan kuantitas, yaitu jumlah penduduk secara angka. Namun untuk PK, berdasarkan data dari berbagai indikator, termasuk pola makan yang akhirnya mengukur tingkat kebahagian dari masyarakat itu sendiri. “Kepada seluruh masyarakat Sumsel baik di perkotaan, perdesaan, maupun di perkebunan, layani petugas dengan baik, sampaikan data dengan benar dan jawablah pertanyaan secara rinci dengan tidak menutupi.” tuturnya.

Pentingnya PK, lanjut Herman Deru, yakni sebagai salah satu cara pemerintah mengambil kebijakan dalam menentukan pembangunan, sehingga dapat terwujudnya pembangunan yang merata.

“Program ini penting sekali, sebagai salah satu kebijakan kita dalam menentukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, khsususnya kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi dan pekerjaan. Ini tentu sangat kita dambakan.” kata Herman Deru sembari meminta Wali Kota, Bupati, Camat, hingga RT untuk proaktif mengajak mayarakat di wilayahnya untuk  terlibat mensukseskan pendataan penduduk yang akan berakhir  31 Mei 2021 mendatang.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel mengatakan, mengawali Pendataan Penduduk di Sumsel, pihaknya sengaja mendatangi kediaman Gubernur Sumsel sebagai bentuk launching PK 21 secara serentak di seluruh Indonesia, khususnya di Sumsel.

“Petugas kita tadi sudah melakukannya dengan mendata Bapak Gubernur Sumsel dan keluarganya, dan dengan begitu, ini sebagai tanda dimulainya pendataan keluarga secara serentak di Indonesia, khususnya di Sumsel, termasuk juga diikuti para Bupati dan Wali Kota.” kata Nopian Andusti, Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel.

Dia berharap, dari Pendataan Keluarga ini nanti akan mamperoleh profil keluarga yang ada di Indoensia, yang bukan hanya kuantitas tetapi nanti dapat menggambarkan kualitas keluarga yang ada di Sumsel. “Pendataan ini juga meliputi kualitas hidup seperti ekonomi, tingkat kebahagiaan, termasuk data stunting. Dari data yang ada ini, akan menjasi basis data dalam rangka kita menyusun perencanaan keluarga.” ungkap dia.

Meski Pendataan Keluarga tahun ini dilakukan pada masa pandemi, lanjutnya, pihaknya tetap optimis pendataan ini bisa berjalan sukses dan lancar dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (prokes) yang ketat. “Kita juga sudah meyampaikan kepada para petugas untuk menerapkan Prokes yang ketat, sehingga dengan begitu kesehatan tetap terjaga dan data kita peroleh.” terangnya.

Dalam proses pendataan ini, dia meminta keluarga menunjukan Kartu keluarga (KK), selain itu memberikan data yang sebenarnya pada petugas yang datang. “Artinya, ketika pada saat tanya jawab masyarakat dapat memberikan data yang benar tanpa membohong–bohongi. Kita optimis semua data keluarga akan kita dapat hingga 31 Mei 2021 nanti.” tutupnya. (*)

Hj. Lucianty dan H. Syaparuddin, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Musi Banyuasin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *