MusiNews.id — Enam siswa terbaik dari berbagai daerah di Indonesia, meraih Beasiswa Semesta SEVIMA tahun 2025. Beasiswa ini memberikan kesempatan kuliah gratis di ITS dan BINUS, serta pengalaman kerja dengan gaji UMR Surabaya (5 juta rupiah) setiap bulannya.
Mereka yang terpilih, bukan hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki rekam jejak luar biasa dalam inovasi dan kepemimpinan di bidang teknologi. Program beasiswa dari Education Technology SEVIMA diharapkan mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia industri digital.
Ke enam peraih beasiswa tersebut adalah Denivo Nazala Candrania (SMK Telkom Malang), Ahmad Zaid (SMKN 2 Karanganyar), Achmad Alif Nasrulloh (SMK Walisongo 2 Gempol), Mukhammad Syaifudin Adn (SMK Telkom Malang), Ahmad Dimas Adi Syaputra (SMKN 4 Malang), dan Husein Ahmad Zakariya (SMKN 2 Karanganyar).
Mereka terpilih dari lebih dari 24 ribu pendaftar di seluruh Indonesia. Hal ini membuktikan tingginya antusiasme generasi muda untuk bergabung dalam program beasiswa yang sudah diadakan sejak tahun 2019.
“Selamat kepada para peraih Beasiswa Semesta SEVIMA tahun n 2025. Semoga pencapaian ini menjadi langkah awal yang baik dalam perjalanan kalian, baik di dunia akademik maupun di industri.” ujar Sugianto Halim, CEO SEVIMA, dalam sambutannya pada acara puncak Beasiswa Semesta Batch 7 yang digelar di kantor pusat SEVIMA (SEVIMA HQ), hari Selasa, tanggal 28 Oktober 2025.
Bagi ke enam penerima beasiswa tersebut, kesempatan ini bukan sekadar tiket kuliah gratis. Mereka akan kuliah sambil bekerja dan merasakan pengalaman langsung di dunia kerja.
Menurut Sugianto Halim, program ini merupakan misi SEVIMA dalam merevolusi dunia pendidikan Indonesia. Ia menegaskan bahwa Beasiswa Semesta bukan hanya bentuk kepedulian terhadap pendidikan, tetapi juga solusi atas meningkatnya angka pengangguran di kalangan sarjana.
“Sekarang banyak lulusan IPK 3,5 ke atas, tapi tetap susah mendapatkan pekerjaan. Ternyata mereka kurang pengalaman di industri. Itu sebabnya kami buat beasiswa ini agar mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga merasakan dunia kerja sesungguhnya.” ungkapnya.
Menariknya, seleksi Beasiswa Semesta dilakukan secara transparan dan terbuka tanpa membeda-bedakan daerah asal maupun latar belakang sekolah. Inklusivitas ini menjadi daya tarik tersendiri, karena setiap tahun jumlah pendaftar terus meningkat hingga puluhan ribu.
“Kita terbuka dan transparan. Peserta datang dari berbagai daerah, tidak memilih sekolah atau wilayah tertentu.” tegas Sugianto Halim.
Melalui Beasiswa Semesta, Sugianto Halim berharap akan lahir lebih banyak generasi yang mampu memanfaatkan pendidikan untuk mengubah hidupnya. Bagi peserta yang belum berkesempatan meraih Beasiswa Semesta SEVIMA tahun ini, Sugianto Halim memberikan semangat sekaligus harapan baru.
Ia menjelaskan bahwa SEVIMA tetap membuka peluang bagi mereka untuk berkembang, baik melalui kesempatan bekerja di berbagai perusahaan startup yang telah berkolaborasi dengan SEVIMA, maupun lewat program magang langsung di perusahaan tersebut. Bahkan, bagi yang ingin mencoba kembali di tahun berikutnya, pintu pendaftaran akan tetap terbuka lebar.
“Pendidikan bisa mengubah masa depan seseorang. Orang tua yang hanya tamat SD bisa punya anak lulusan S1 bahkan S2. Itu kekuatan pendidikan.” ujarnya penuh keyakinan.
Sejak diluncurkan pada tahun 2019, Beasiswa Semesta SEVIMA telah membantu lebih dari 100 penerima beasiswa. Sekitar 50 di antaranya, kini bekerja di SEVIMA dan sebagian sudah menduduki posisi manajer serta supervisor. Tahun 2025, enam peraih beasiswa melangkah membawa harapan baru bagi dunia pendidikan Indonesia.
Dengan semangat Revolutionize Education!, para penerima beasiswa Semesta 2025 kini siap menapaki perjalanan baru: belajar, bekerja, dan berkontribusi bagi negeri. Dari Surabaya, kisah mereka dimulai, kisah tentang mimpi yang tumbuh dari perjuangan, dan pendidikan yang mengubah arah hidup anak bangsa.
Profil Singkat Peraih Beasiswa Semesta
1. Denivo Nazala Candrania – SMK Telkom Malang
Wakil Ketua METIC (Moklet Education of Technology Informatic Club) ini menciptakan Clothink, solusi digital yang menjawab isu fast fashion, dan berhasil meraih Juara 2 ASTEC 2023.
2. Ahmad Zaid – SMKN 2 Karanganyar
Developer muda yang menguasai Laravel, Flutter, dan Firebase. Ia telah mengembangkan berbagai aplikasi digital seperti Sumringah Printama dan Sistem DSS, mencerminkan kreativitas dan visi talenta digital masa depan.
3. Achmad Alif Nasrulloh – SMK Walisongo 2 Gempol
Spesialis di bidang jaringan dan cloud computing, dengan prestasi seperti Juara 1 LKS TKJ Jawa Timur 2022 dan sertifikasi internasional Oracle Cloud serta DevOps.
4. Mukhammad Syaifudin Adn – SMK Telkom Malang
Sudah berpengalaman sebagai Front-End Programmer di PT Diginet Media Yogyakarta dan terlibat dalam proyek aplikasi pemerintahan di berbagai daerah.
5. Ahmad Dimas Adi Syaputra – SMKN 4 Malang
Fullstack Developer muda yang menguasai JavaScript, Python, dan C++, menggabungkan kreativitas dan logika untuk membangun solusi digital efisien.
6. Husein Ahmad Zakariya – SMKN 2 Karanganyar
Teknopreneur muda asal Sukoharjo, aktif di dunia IT dan kreatif, dengan prestasi seperti Juara 1 Lomba Kreasi Baris Berbaris dan 6 Besar Lomba Video Provinsi Jawa Tengah. (hai)









