MOU dan Serah Terima Lahan Ditandatangani, Pembangunan Pelabuhan Baru Tanjung Carat Segera Dimulai

MusiNews.id, PALEMBANG – Penantian panjang selama enam periode pemerintahan Gubernur Sumatera Selatan akhirnya membuahkan hasil. Pembangunan Pelabuhan Baru Palembang (Palembang New Port atau New Port Tanjung Carat) kini memasuki babak baru yang menggembirakan.

Pada hari Jumat (31/10/2025) di Palembang, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Serah Terima Lahan untuk pembangunan dan pengoperasian pelabuhan baru di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, serta Nota Kesepahaman Penyelenggaraan Pelabuhan Pengumpan Regional di Provinsi Sumsel.

Menteri Perhubungan (Menhub) RI Dudy Purwagandhi dalam sambutannya menyatakan bahwa proyek ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah pusat.

“Ini wujud nyata untuk memastikan alat kelancaran logistik guna konektivitas perekonomian di Sumsel,” ungkap Menhub.

Ia menegaskan bahwa penandatanganan ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan langkah awal yang nyata yang akan segera disusul dengan groundbreaking lahan dan pelabuhan.

Dengan komitmen yang kuat, Menhub menargetkan pelabuhan ini bisa terwujud pada tahun 2029. Menhub berharap terwujudnya Pelabuhan Tanjung Carat ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumsel hingga mencapai 8%.

Berita Terkait :  Feby Herman Deru Resmi Menjabat Sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Sumsel 2025-2030

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi RI Todotua Pasaribu turut hadir dan menyebut hari ini sebagai momen bersejarah setelah perjuangan panjang. Ia menekankan bahwa Sumsel, dengan kekayaan alamnya yang melimpah—mulai dari batu bara, karet, gas, kopi, hingga SDA lainnya—memiliki nilai kompetitif yang sangat besar.

“Pelabuhan ini akan menjadi hub dan kunci untuk perdagangan. Ini akan menjadi konsolidasi di wilayah Sumbagsel, menampung semua hilirisasi sumber daya alam yang akan didorong ke Tanjung Carat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan rencana untuk mendorong kawasan Tanjung Carat menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk hilirisasi. Untuk mendukung aksesibilitas, pemerintah juga akan mengusahakan pembukaan jalur Jalan Tol hingga tembus ke Tanjung Carat.

Berita Terkait :  HDCU Hadiri Kajian "Satu Hari Bersama Al-Qur'an" Bersama Ustadz Adi Hidayat di Masjid Agung Palembang

Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengungkapkan bahwa pembangunan pelabuhan baru ini adalah sejarah panjang bagi Sumsel. Pelabuhan Boom Baru yang dibangun sejak 1908 di tengah kota saat ini menghadapi berbagai masalah, seperti sedimentasi, kemacetan, hingga dampak kemanusiaan berupa kecelakaan lalu lintas yang sering disebabkan oleh mobil-mobil besar logistik.

“Semoga ini segera menjadi kenyataan. Provinsi (Sumsel) akan dikenal dengan bahari yang memiliki sembilan sungai besar yang semuanya berhulu ke Sungai Musi,” kata Herman Deru.

Sebagai dukungan penuh, Pemprov Sumsel secara resmi menyerahkan lahan seluas 250.000 meter persegi untuk pembangunan tersebut.

Gubernur berharap dukungan ini dapat mempercepat pemanfaatan lahan agar Sumsel dapat memacu kembali pertumbuhan ekonomi yang saat ini berada di angka 5,42%. Lokasi baru ini dirancang sebagai pelabuhan samudra yang terintegrasi dengan jalan tol dan jalur kereta api.*

Pemutihan Pajak Sumatera Selatan tahun 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *